SUBANG, TINTAHIJAU.com – Masyarakat Indonesia dan seluruh dunia akan disuguhkan oleh pemandangan langit yang mengagumkan pada tanggal 30 Agustus 2023, yaitu fenomena blue supermoon atau Bulan biru super.
Fenomena langka ini telah menarik perhatian banyak orang karena kombinasi keindahan dan keunikan astronomi yang luar biasa. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan blue supermoon?
Pertama-tama, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberikan penjelasan mengenai konsep blue supermoon. Dalam penjelasannya, NASA merinci bahwa Bulan mengorbit Bumi dalam lintasan elips, bukan sempurna seperti lingkaran.
Akibatnya, posisi Bulan terhadap Bumi mengalami variasi, kadang berada jauh, dan kadang dekat. Setiap bulan, Bulan melewati dua titik kritis, yakni titik terdekat dengan Bumi (perigee) dan titik terjauh dari Bumi (apogee).
Blue supermoon terjadi saat Bulan mencapai posisi perigee ketika sedang dalam fase purnama. Efek ini menyebabkan Bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit daripada saat Bulan purnama biasa. Kata “blue” pada blue supermoon sendiri tidak merujuk pada warna Bulan, melainkan mengacu pada istilah “Bulan biru” yang terjadi ketika dua Bulan purnama terjadi dalam satu bulan kalender.
Karena siklus bulan sekitar 29,5 hari, lebih pendek dari bulan kalender rata-rata, terkadang Bulan purnama terjadi di awal dan akhir bulan yang sama. Fenomena ini menjadikan 30 Agustus 2023 sebagai tanggal kedua Bulan purnama dalam satu bulan, yang menghasilkan istilah blue supermoon.
Blue supermoon sendiri adalah kejadian yang jarang terjadi, biasanya muncul setiap 2-3 tahun sekali. Dengan demikian, fenomena ini memiliki daya tarik dan nilai eksklusivitas yang tinggi bagi para pengamat langit.
Meskipun ada istilah “Bulan biru musiman,” yang terjadi saat ada empat Bulan purnama dalam satu musim, fenomena blue supermoon yang akan datang adalah jenis bulan biru bulanan. Artinya, hal ini berkaitan dengan kejadian dua Bulan purnama dalam satu bulan kalender.
Cara Menikmati Blue Supermoon
Agus Triono, staf peneliti dari Observatorium Bosscha, memberikan beberapa saran untuk menikmati fenomena blue supermoon ini dengan baik. Yang paling penting adalah memilih tempat yang minim polusi cahaya dan memiliki kondisi gelap.
Meskipun pada dasarnya Bulan purnama dapat terlihat dari banyak daerah jika cuaca cerah, menemukan tempat yang gelap akan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan.
Agus juga memberikan informasi tentang rentang waktu untuk melihat blue supermoon. Fenomena ini akan terlihat mulai pukul 18.00 hingga pukul 06.00, tergantung pada waktu di berbagai daerah. Bagi mereka yang berada dalam zona waktu WIB, momen puncak blue supermoon akan dimulai pada pukul 18.06 WIB.
Sebagai akhir dari penjelasan, penting untuk dicatat bahwa fenomena blue supermoon adalah kesempatan langka yang mengundang kita untuk mengamati dan menghargai keajaiban alam semesta. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan blue supermoon pada tanggal 30 Agustus 2023, dan merasakan pesona langit yang memukau ini.

 
							




