SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dalam Alquran, haid disebut sebagai ‘adza, yang artinya sesuatu yang menimbulkan rasa sakit namun bukan penyakit. Perempuan memiliki keistimewaan karena mengalami haid, yang umumnya terjadi selama 5-7 hari setiap bulan.
Selama masa haid, perempuan dibebaskan dari kewajiban sholat dan dilarang menyentuh Alquran. Namun, hal ini tidak menghalangi perempuan untuk tetap beribadah.
Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan saat perempuan haid:
1. Memperbanyak Dzikir dan Sholawat
Melantunkan dzikir dan sholawat bukanlah larangan saat haid. Justru, dengan memperbanyak dzikir dan sholawat, seorang perempuan akan mendapatkan ketenangan jiwa dan pahala yang berlipat ganda.
Perempuan bisa mengamalkan kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, dan takbir sebagai pengganti shalat. Seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, “Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.”
2. Murajaah atau Pengulangan Hafalan Alquran
Selama haid, yang diharamkan adalah menyentuh dan membawa Alquran. Namun, perempuan tetap bisa mendapatkan pahala membaca Alquran dengan melakukan murajaah (mengulang hafalan) atau membaca Alquran terjemahan sebagai pengganti membaca teks aslinya.
3. Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan tubuh sangat penting, terutama bagi perempuan yang tengah mengalami haid. Ini adalah bentuk ibadah yang mendatangkan pahala tersendiri karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
4. Istighfar
Haid tidak menjadi penghalang bagi perempuan muslim untuk terus beristighfar. Istighfar adalah salah satu amalan yang mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memperbanyak istighfar, perempuan dapat terus meraih pahala dan keberkahan.
5. Bersedekah
Bersedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan bisa dilakukan saat haid. Dengan menyisihkan sebagian harta sesuai kemampuan, perempuan bisa mendapatkan pahala yang bermanfaat di hari akhir. Sedekah bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau bantuan kepada sesama. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 195:
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah:195)
Dengan melakukan amalan-amalan tersebut, perempuan bisa tetap beribadah dan meraih pahala meskipun sedang haid. Haid bukanlah halangan untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah dan terus melakukan kebaikan.