Ragam  

Seruan Empati dari Lazismu Majalengka di Awal Tahun Ajaran untuk Ibu-ibu

‎‎MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM — Awal tahun ajaran baru bukan hanya tentang semangat masuk sekolah dan membeli perlengkapan baru. Bagi banyak keluarga, terutama para ibu, ini adalah momen penuh tekanan.

Diam-diam mereka mulai berhitung: biaya daftar ulang, seragam yang sudah kekecilan, sepatu yang rusak, hingga uang sumbangan pendidikan.‎‎

Hal itu disampaikan oleh Ketua Lazismu Majalengka, Alan Barok, dalam refleksi sosial yang ia unggah menjelang pertengahan Juli 2025.

Menurutnya, Juli bukan sekadar akhir liburan, melainkan juga awal perjuangan baru bagi jutaan orang tua.‎‎

“Bagi banyak orang tua, anak sekolah bukan cuma kebanggaan, tapi juga sumber kekhawatiran. Ada yang harus pinjam uang, ada yang sampai menjual cincin kawin satu-satunya demi beli seragam,” tulisnya.‎‎

Barok menyoroti fenomena yang kerap luput dari perhatian: perjuangan diam-diam para orang tua demi memastikan anak-anak mereka tetap bisa sekolah.

Di sisi lain, ada anak-anak yang tetap berangkat ke sekolah dengan penuh semangat, meski mengenakan seragam pudar dan sepatu yang sudah rusak.‎‎

Menurutnya, momen ini menjadi pengingat bagi masyarakat luas bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak publik untuk mulai peduli dan mendukung lembaga-lembaga filantropi yang amanah dan transparan.‎‎

“Banyak orang sebenarnya ingin membantu, tapi bingung harus menyalurkan lewat mana. Padahal kebaikan itu butuh sistem dan rute yang jelas agar sampai tepat sasaran,” ujarnya.

‎‎Lazismu Majalengka, sebagai lembaga zakat, infak, dan sedekah di bawah naungan Muhammadiyah, terus mendorong gerakan sosial untuk membantu siswa-siswa dari keluarga prasejahtera.

Tidak hanya melalui donasi besar, tetapi juga dengan menyebarkan semangat solidaritas di masyarakat.‎‎

Alan Barok menutup pesannya dengan harapan agar Juli ini tak hanya diisi dengan urusan daftar ulang, tetapi juga menjadi momentum untuk memperbarui empati dan komitmen sosial.‎‎

“Semoga Allah lapangkan rezeki kita agar bisa ikut jadi bagian dari cita-cita anak-anak bangsa. Dan semoga lembaga-lembaga pengelola amanah ini tetap jujur, tangguh, dan terus dipercaya,” pungkasnya.