SUBANG, TINTAHIJAU.com – Gorengan merupakan salah satu makanan favorit banyak orang. Rasa gurih dan teksturnya yang renyah membuat camilan ini sulit untuk ditolak. Namun, di balik kenikmatannya, gorengan menyimpan berbagai risiko kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.
Berikut beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi gorengan berlebihan.
1. Kualitas Minyak yang Tidak Selalu Baik
Tidak semua gorengan dimasak dengan minyak baru. Banyak pedagang yang menggunakan minyak jelantah yang telah dipakai berulang kali. Minyak yang telah melewati titik asapnya (smoke point) akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan dapat menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh.
2. Pembentukan Radikal Bebas dari Minyak Rusak
Minyak yang sudah mencapai titik asap akan mengalami oksidasi dan membentuk radikal bebas. Radikal bebas ini dapat merusak sel tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan kanker.
3. Meningkatkan Asupan Lemak Trans
Gorengan mengandung lemak trans buatan yang berasal dari pemanasan minyak pada suhu tinggi. Lemak trans ini sulit dicerna tubuh dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan obesitas.
4. Meningkatkan Asupan Lemak Secara Drastis
Tepung yang digunakan untuk melapisi gorengan dapat menyerap minyak dalam jumlah besar, sehingga meningkatkan kandungan lemak dalam makanan tersebut. Konsumsi lemak berlebihan dapat berkontribusi terhadap berbagai gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan Kadar Kolesterol
Gorengan yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Kondisi ini dapat memicu penyakit kolesterol tinggi yang berisiko menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan peluang terkena serangan jantung serta stroke.
6. Meningkatkan Risiko Diabetes
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi gorengan sebanyak 4–6 porsi dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 39%. Studi lain dari Harvard School of Public Health juga menyatakan bahwa konsumsi gorengan seminggu sekali dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
7. Menyebabkan Kegemukan dan Obesitas
Gorengan memiliki kandungan kalori yang tinggi, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, lemak trans pada gorengan dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan, membuat seseorang merasa kurang kenyang dan mendorong keinginan untuk makan lebih banyak.
8. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Tingginya kadar kolesterol, hipertensi, serta penyempitan pembuluh darah akibat konsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi dalam jurnal Circulation: Heart Failure menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi satu atau lebih porsi ikan goreng per minggu memiliki risiko gagal jantung lebih tinggi hingga 48%.
9. Meningkatkan Risiko Kanker
Proses menggoreng dengan suhu tinggi dapat menghasilkan zat kimia berbahaya seperti akrilamida. Zat ini berasal dari reaksi antara gula dan asam amino asparagin yang terkandung dalam makanan bertepung. Studi dalam International Journal of Cancer menyebutkan bahwa akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker.
Kurangi Konsumsi Gorengan Demi Kesehatan
Gorengan memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebiasaan makan banyak orang. Namun, demi menjaga kesehatan, penting untuk membatasi konsumsinya. Anda dapat memulai dengan mengurangi asupan gorengan menjadi tidak lebih dari satu porsi dalam seminggu. Dengan begitu, Anda dapat menikmati makanan favorit tanpa mengorbankan kesehatan tubuh.
Sumber: Hellosehat.com