JAKARTA, TINTAHIJAU.COM — PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi bergabung sebagai penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) setelah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Jumat (23/5) di Kantor DJKN Kementerian Keuangan.
Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, disaksikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP), Maruarar Sirait.
Menteri Maruarar menyambut baik keikutsertaan BCA, yang diharapkan mampu memperluas akses masyarakat terhadap hunian layak dan terjangkau.
“BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia dengan aset Rp1.400 triliun. Kalau mulai dari seribu unit, saya yakin bisa tumbuh berkali-kali lipat,” ujar Maruarar.
Ia juga menambahkan bahwa partisipasi BCA mencerminkan kepercayaan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong realisasi Program 3 Juta Rumah.
Selain BCA, kata Ara, beberapa bank swasta lainnya seperti Nobu Bank (Lippo Group), Artagraha, serta sejumlah bank daerah dan bank BUMN seperti BTN, Mandiri, BNI, dan BRI juga menunjukkan komitmen kuat untuk terlibat dalam program FLPP.
Menteri Ara menyebut BTN tetap menjadi tulang punggung program ini, dengan kesiapan menyalurkan pembiayaan untuk 250.000 unit rumah subsidi. Sementara target nasional tahun ini ditetapkan sebesar 350.000 unit.
“Ketika saya baru menjabat, angkanya di 350.000. Kini, lima bulan kemudian, kita sudah hampir melewati itu. Kita optimistis bisa lebih,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada kuartal I 2025, penyaluran FLPP telah mencapai 53.874 unit—melonjak lebih dari 1.100 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pemerintah optimistis target 3 juta rumah dapat tercapai dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan.