SUBANG, TINTAHIJAU.com – Saat menjalankan ibadah puasa, tubuh mengalami perubahan pola makan dan pola tidur. Hal ini dapat memengaruhi kondisi fisiologis tubuh secara keseluruhan, termasuk munculnya keluhan seperti sakit kepala saat berpuasa atau yang dikenal sebagai fasting headache.
Fasting headache terjadi akibat tidak adanya asupan makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, kondisi ini dialami oleh mereka yang belum terbiasa dengan perubahan pola makan setelah berbulan-bulan terbiasa makan dan minum secara leluasa. Meskipun tidak berbahaya, sakit kepala saat berpuasa dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara Mencegah Fasting Headache
Menurut National Headache Foundation, ada beberapa cara untuk mencegah sakit kepala saat berpuasa, di antaranya:
1. Hindari Makan Berlebihan
Salah satu faktor yang dapat memicu fasting headache adalah kebiasaan makan berlebihan saat berbuka puasa. Makan dalam jumlah besar setelah berpuasa seharian dapat membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras dari biasanya.
Selain itu, konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat. Lonjakan ini diikuti oleh penurunan kadar gula yang drastis, yang dikenal sebagai hipoglikemia reaktif, sehingga dapat memicu sakit kepala. Oleh karena itu, disarankan untuk makan dengan porsi wajar dan memilih makanan yang lebih sehat dan seimbang.
2. Cukupi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi menjadi salah satu penyebab utama fasting headache. Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke otak berkurang. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri atau tekanan di kepala.
Untuk menghindari dehidrasi, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka puasa. Selain air putih, cairan juga bisa didapatkan dari makanan seperti sup dan buah-buahan yang kaya akan kandungan air. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh, karena sifat diuretiknya dapat meningkatkan produksi urine dan memperparah dehidrasi.
3. Cukupi Waktu Istirahat
Perubahan jadwal tidur selama bulan Ramadan dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk memicu sakit kepala. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan tubuh merasa lelah serta rentan terhadap sakit kepala.
Pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup dengan mengatur pola tidur yang baik. Jika memungkinkan, tidur lebih awal dan manfaatkan waktu istirahat di siang hari untuk mengganti kurangnya tidur di malam hari.
4. Pilih Menu Sahur yang Sehat
Pemilihan makanan saat sahur sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh selama berpuasa. Makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi, seperti roti tawar, mi instan, dan makanan manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Setelah itu, tubuh akan merespons dengan menghasilkan insulin dalam jumlah besar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis dan memicu sakit kepala.
Sebagai alternatif, konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, protein, dan lemak sehat, seperti nasi merah, oat, telur, dan alpukat. Makanan ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga tubuh tetap bertenaga sepanjang hari tanpa risiko sakit kepala.
Fasting headache adalah kondisi yang umum terjadi saat berpuasa, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan perubahan pola makan dan tidur. Namun, kondisi ini dapat dicegah dengan menjaga pola makan yang seimbang, mencukupi kebutuhan cairan, tidur yang cukup, serta menghindari makanan yang dapat memicu lonjakan gula darah. Dengan menerapkan kebiasaan yang baik, puasa dapat dijalani dengan lebih nyaman dan tanpa gangguan sakit kepala.