SUBANG, TINTAHIJAU.com – Zona Megathrust adalah area dimana dua lempeng tektonik bertabrakan dan salah satunya menyusup di bawah lempeng lainnya dalam proses yang disebut subduksi.
Proses ini dapat menyebabkan penumpukan energi besar yang dapat terlepas secara tiba-tiba dalam bentuk gempa besar.
Zona Megathrust seperti Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memiliki waktu seisic gap (area subduksi belum mengalami gempa besar selama periode waktu yang lama).
Dan energi yang tertahan dapat memicu gempa besar di masa depan yang jauh lebih lama dibandingkan dengan Gempa di Nankai, Jepang sehingga harus mendapat perhatian lebih serius.
Adapun contoh Seismic Gap Megathrust yaitu Selat Sunda: Gempa besar terakhir pada 1754 (270 tahun yang lalu).
Mentawai-Siberut: Gempa besar terakhir pada 1797 (277 tahun lalu). Tunjaman Nankai, Jepang: Gempa besar terakhir pada 1946 (78 tahun lalu).
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun, fokus pada kewaspadaan dan kesiapsiagaan (mitigasi) gempa bumi dan tsunami.
Tetap beraktivitas normal seperti melaut, berdagang, dan berwisata ke pantai. Juga diharapkan untuk mengikuti informasi resmi BMKG yang memberikan informasi dan peringatan dini gempa dan tsunami secara cepat dan akurat.