Ragam  

Berikut Manfaat Bekam untuk Kesehatan

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Bekam telah menjadi salah satu metode pengobatan tradisional yang semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Terapi yang sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu ini dipercaya mampu membantu meredakan berbagai keluhan kesehatan, mulai dari nyeri otot hingga stres.

Meski sering dianggap sebagai bagian dari pengobatan alternatif, beberapa manfaat bekam kini mulai mendapat perhatian dari dunia medis karena efeknya terhadap peredaran darah dan relaksasi tubuh.

Berikut berbagai manfaat bekam, cara kerjanya, hingga hal yang perlu diperhatikan sebelum mencoba terapi ini.

1. Melancarkan peredaran darah

Teknik bekam (khususnya bekam kering) membantu menarik kulit dan jaringan di bawahnya sehingga aliran darah menjadi lebih lancar di area tersebut. Peredaran darah yang baik membantu mengurangi pegal dan meningkatkan fungsi sel.

2. Mengurangi nyeri otot dan sendi

Banyak orang menggunakan bekam untuk nyeri punggung, leher kaku, bahu pegal, nyeri lutut.

Penelitian menunjukkan bekam dapat membantu merilekskan otot dan mengurangi ketegangan saraf.

3. Membantu mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi

Sesi bekam dapat memicu pelepasan hormon endorfin yang membantu tubuh merasa lebih tenang dan rileks.

4. Mengurangi peradangan

Aliran darah yang meningkat dapat merangsang proses perbaikan sel dan mengurangi peradangan pada jaringan tertentu.

5. Meningkatkan imunitas

Sebagian praktisi percaya bekam basah (bekam darah) membantu “detoks” dan meningkatkan daya tahan tubuh. Secara medis, efeknya lebih ke peningkatan sirkulasi dan respon imun lokal.

6. Meringankan sakit kepala dan migrain

Ada pasien yang merasakan berkurangnya migraine setelah bekam, terutama jika pemicunya adalah ketegangan otot dan stres.

7. Membantu memperbaiki kualitas tidur

Relaksasi dan pengurangan nyeri sering berdampak pada tidur yang lebih nyenyak.

8. Mengatasi kelelahan kronis

Karena bekam membantu sirkulasi serta rileksasi, beberapa orang merasa lebih bertenaga setelah terapi.

Adapun untuk beberapa risiko dan hal yang perlu diperhatikan pada bekam adalah sebagai berikut:

Memar dan bekas lingkaran merah, infeksi jika alat tidak steril, rasa pusing setelah bekam.

Tidak dianjurkan untuk penderita hemofilia, anemia berat, atau yang memakai obat pengencer darah tanpa konsultasi dokter.

Pastikan melakukan bekam di tempat yang higienis dan terlatih.