JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa Gerhana Matahari Cincin yang diperkirakan terjadi pada 2 Oktober 2024 tidak akan memberikan dampak apapun di wilayah Indonesia.
Menurut Ketua Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan, fenomena tersebut tidak dapat diamati dari Indonesia dan tidak menimbulkan dampak langsung maupun tidak langsung.
“Gerhana Matahari Cincin hanya dapat dilihat di beberapa wilayah tertentu yang berada dalam jalur lintasan fenomena ini, seperti Samudera Pasifik dan sebagian Amerika Selatan, khususnya di selatan Chile dan Argentina,” jelas Himawan saat dihubungi dari Ambon pada Selasa (1/10/2024).
Menurut BMKG, fase gerhana akan dimulai secara global dengan Gerhana Sebagian pada pukul 15:42:59 UT, diikuti Gerhana Total pada pukul 16:50:38 UT, yang kemudian mencapai puncaknya pada 18:45:04 UT. Gerhana Total diperkirakan berakhir pada 20:39:15 UT, sementara Gerhana Sebagian akan selesai pukul 21:47:00 UT.
Himawan juga menambahkan bahwa fenomena Gerhana Matahari Cincin merupakan peristiwa langka yang jarang terjadi di lokasi yang sama. Di satu wilayah, periode kemunculannya bisa mencapai lebih dari 10 tahun.
Meskipun demikian, dampaknya terhadap lingkungan tidak signifikan, hanya berupa penurunan suhu, berkurangnya intensitas cahaya, serta perubahan pola angin lokal.
Fenomena Astronomi Lainnya di Bulan Oktober 2024
Selain Gerhana Matahari Cincin, beberapa fenomena astronomi menarik lainnya akan terjadi pada bulan Oktober 2024 dan dapat diamati oleh masyarakat di Indonesia:
- Hujan Meteor Draconid (8 Oktober 2024)
Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya pada 8 Oktober 2024. Karena bulan hanya berada pada fase purnama sebesar 29 persen, pengamatan hujan meteor ini tidak akan terganggu oleh cahaya bulan. Waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah sore hari. - Kemunculan Saturnus (14 Oktober 2024)
Pada 14 Oktober 2024, planet Saturnus akan tampak lebih dekat dengan bulan dan dapat diamati dari Bumi. Saturnus yang bercincin ini akan tampak bersinar terang dengan warna keemasan. - Supermoon (17 Oktober 2024)
Fenomena Supermoon yang dikenal dengan “Hunter’s Moon” akan terjadi pada 17 Oktober 2024. Supermoon ini merupakan yang terdekat dengan Bumi sepanjang tahun 2024, sehingga bulan akan terlihat lebih besar dan terang. - Hujan Meteor Orionid (21 Oktober 2024)
Hujan meteor Orionid akan mencapai puncaknya pada 21 Oktober 2024, dengan intensitas maksimum sekitar 25 meteor per jam. Meteor ini berasal dari sisa debu Komet Halley yang terkenal dan dikenal karena kecepatannya yang sangat tinggi.
Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengamati keindahan fenomena langit yang jarang terjadi.



