SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Anggota DPRD Jawa Barat, dr. Encep Sugiana, menegaskan bahwa gerakan Leuweung Hejo–Rakyat Ngejo merupakan ikhtiar serius Pemprov Jabar dalam memulihkan lingkungan dan menekan risiko bencana.
Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat terlibat langsung menanam dan merawat pepohonan sebagai aksi kolektif menyelamatkan alam Jawa Barat.
“Leuweung Hejo itu hutan hijau, Rakyat Ngejo artinya rakyat bergerak. Semua harus ikut beraksi membangun Jawa Barat yang istimewa,” tegas dr. Encep.
Menurutnya, gerakan ini bukan sekadar kampanye menanam pohon, tetapi pemulihan fungsi alam yang selama ini terus tergerus. Pepohonan menjadi penyangga ekosistem yang menentukan kualitas air, udara, dan kehidupan masyarakat. Dengan pohon yang cukup, risiko banjir, longsor, hingga kekeringan dapat diminimalisir karena akar menyimpan lebih banyak air saat musim hujan.
Selain menjaga udara tetap bersih melalui produksi oksigen dan penyerapan polusi, gerakan ini juga mendorong masyarakat menanam pohon produktif yang dapat menjadi sumber pangan dan ekonomi keluarga.
dr. Encep menekankan pentingnya partisipasi publik. Program ini melibatkan banyak elemen masyarakat, mulai calon pengantin yang diminta menanam atau menitipkan bibit, hingga ASN yang naik pangkat. Semua didorong untuk berkontribusi agar pemulihan lingkungan berjalan lebih cepat.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program tidak hanya pada penanaman, tetapi juga pemeliharaan. Pohon yang sudah tumbuh harus dijaga, tidak boleh sembarang ditebang, dan penebangan liar harus dihentikan. Pohon yang dirawat dengan baik akan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat di kemudian hari.
Edukasi lingkungan menjadi kunci lain yang ditekankan dr. Encep. Ia menyebut pembangunan apa pun tidak akan berhasil tanpa kesadaran masyarakat. Karena itu, penyadaran tentang pentingnya menanam kembali, menjaga ekosistem, dan mereboisasi kawasan rusak harus terus dilakukan.
dr. Encep optimistis, jika seluruh masyarakat bergerak melalui Leuweung Hejo–Rakyat Ngejo, maka kelestarian alam Jabar akan pulih lebih cepat. Risiko bencana bisa ditekan, sumber daya alam terjaga, dan kebutuhan pangan–papan masyarakat dapat terpenuhi.
“Kalau lingkungan terjaga, hidup kita terjaga. Ini investasi untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya.





