SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Anggota DPR RI, Elita Budiati, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Kabupaten Subang usai pelaksanaan istighosah menyambut pergantian tahun 2025–2026.
Dalam kegiatan yang diikuti ribuan peserta tersebut, Elita menegaskan bahwa pergantian tahun di Kabupaten Subang diisi dengan doa bersama, tanpa euforia dan hura-hura, sebagai bentuk empati terhadap saudara-saudara sebangsa yang tengah dilanda musibah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
“Hari ini kita mengisi pergantian tahun dengan penuh rasa syukur. Tanpa euforia, tanpa hura-hura. Kita memilih berdoa bersama, memohon keselamatan dan kebaikan, bukan hanya untuk Subang, tetapi juga untuk saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ujar Elita usai istighosah, Selasa (31/12/2025).
Istighosah tersebut mempertemukan unsur ulama, umara, dan masyarakat Kabupaten Subang, dengan dipimpin oleh sekitar 8.000 guru ngaji dari berbagai wilayah. Menurut Elita, para guru ngaji memiliki peran istimewa dalam menjaga nilai spiritual dan moral masyarakat.
“Doa-doa ini dipanjatkan agar Kabupaten Subang, terutama para pemimpinnya, diselamatkan dari berbagai persoalan, dijauhkan dari niat buruk, iri dengki, serta pihak-pihak yang tidak menginginkan Subang maju dan baik,” katanya.
Elita juga berharap, melalui kebersamaan tersebut, Subang ke depan dapat tumbuh menjadi daerah yang subur, makmur, aman, dan tenteram. Ia menekankan pentingnya sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat dalam membangun daerah.
Ia menyebut, di bawah kepemimpinan Bupati Reynaldy Putra Andita Budi dan Wakil Bupati Agus Masyhur Rosadi, serta dukungan seluruh unsur Forkopimda, Kabupaten Subang diharapkan menjadi daerah yang religius, sejahtera, dan harmonis.
“Mudah-mudahan Subang ke depan dikenal sebagai kabupaten yang agamis, sejahtera, masyarakatnya hidup rukun, damai, dan saling bergandengan tangan,” tuturnya.
Menutup pesannya, Elita mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Subang untuk memulai perubahan dari diri sendiri dengan memperbanyak kebaikan, tidak saling menyalahkan, dan tidak menunda-nunda dalam berbuat hal positif demi kemajuan bersama.
