Ragam  

Dorong Inovasi Kewirausahaan Pemuda, FKIP Universitas Subang dan PNJ Jalin Kerja Sama Riset dan Pengabdian Masyarakat

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Subang terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Terbaru, FKIP Universitas Subang menjalin kerja sama strategis dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Kerja sama tersebut resmi dimulai melalui penandatanganan kesepakatan bersama pada 12 Juli 2025, bertempat di Gedung FKIP Universitas Subang.

Kolaborasi ini digagas langsung oleh Dekan FKIP Universitas Subang dan Ketua Jurusan Administrasi Niaga PNJ. Keduanya sepakat untuk membuka ruang pertukaran keahlian lintas disiplin dan institusi dalam rangka mendorong pengembangan riset yang lebih komprehensif, inovatif, dan memiliki dampak luas bagi masyarakat.

Dekan FKIP Universitas Subang menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami ingin menghadirkan riset yang tidak hanya berhenti di ruang akademik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan pemuda di Kabupaten Subang,” ujarnya.

Salah satu wujud nyata dari kolaborasi ini adalah lahirnya luaran riset berupa artikel ilmiah berjudul “Implementasi Collaborative Knowledge Creation Pentahelix untuk Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan Pemuda Indonesia”. Artikel tersebut telah disubmit ke jurnal internasional bereputasi dan diharapkan menjadi referensi penting dalam pengembangan program kewirausahaan berbasis kolaborasi pentahelix.

FKIP Universitas Subang mengusung model inovasi sosial bernama Learning, Simulating, and Mentoring (LSM). Model ini telah terbukti mampu meningkatkan keterampilan dan mental kewirausahaan pemuda di Subang melalui pendekatan pembelajaran langsung, simulasi, dan pendampingan berkelanjutan.

Di sisi lain, PNJ membawa riset unggulan mengenai Collaborative Knowledge Creation (CKC) yang menekankan pada penciptaan pengetahuan secara bersama-sama dan terintegrasi. Sinergi antara model LSM dan konsep CKC inilah yang menjadi fondasi pengembangan riset bersama tersebut.

Lebih lanjut, proses penciptaan model LSM ini menggunakan kaidah-kaidah CKC dan melibatkan unsur pentahelix, yang terdiri dari universitas, pemerintah, industri, masyarakat, dan media. Pendekatan kolaboratif ini diyakini dapat memberikan dampak yang lebih luas, tidak hanya bagi pemuda Subang, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan program pemberdayaan kewirausahaan.

“Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti pada riset semata. Ke depan, akan ada program-program pengabdian masyarakat yang dapat diimplementasikan bersama untuk mencetak generasi muda yang mandiri, kreatif, dan siap berkontribusi bagi pembangunan daerah,” tambah Dekan FKIP Universitas Subang.

Kerja sama antara FKIP Universitas Subang dan PNJ ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antarperguruan tinggi mampu melahirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan memanfaatkan kekuatan kolaborasi lintas disiplin dan institusi, kedua belah pihak optimis dapat menghadirkan solusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang kewirausahaan.