
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Terong, dikenal dengan berbagai nama di berbagai belahan dunia, sering kali dianggap sebagai salah satu sayuran yang sangat baik untuk dimasukkan dalam pola makan sehat.
Kandungan nutrisinya yang melimpah, antioksidan tinggi, dan manfaat kesehatan yang dijanjikan menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan mereka.
Namun, seperti halnya dengan banyak hal dalam kehidupan, terlalu banyak dari sesuatu yang baik juga bisa memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan. Konsumsi terong berlebihan ternyata bisa menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diwaspadai.
1. Alergi yang Menyebabkan Masalah Pernapasan
Terong, sebagai bagian dari keluarga sayuran nightshade, memiliki potensi untuk memicu reaksi alergi pada beberapa individu. Meskipun kasusnya jarang, efek samping ini bisa sangat mengganggu. Gejala alergi terong bisa berkisar dari gatal-gatal pada area mulut hingga kesulitan bernapas dan pembengkakan serius pada tenggorokan.
Gejala lainnya termasuk batuk, sakit perut, muntah, dan diare. Pada kasus yang lebih langka, alergi terong dapat berkembang menjadi anafilaksis yang mengancam jiwa, ditandai dengan gejala seperti sulit bernapas, pembengkakan wajah, pusing, dan bahkan ruam.
2. Risiko Pembentukan Batu Ginjal
Kandungan oksalat dalam terong dapat menjadi perhatian serius bagi individu yang rentan terhadap pembentukan batu ginjal. Oksalat dapat berpotensi menyebabkan pembentukan kristal yang kemudian dapat berkembang menjadi batu ginjal. Meskipun penelitian terkait masih terbatas, nyeri tajam di area ginjal setelah mengonsumsi terong secara berlebihan mungkin menjadi tanda peringatan yang perlu ditindaklanjuti dengan konsultasi medis.
3. Gangguan Penyerapan Zat Besi
Senyawa bernama nasunin, yang terdapat di kulit terong, dapat memengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh. Bagi individu dengan kadar zat besi yang rendah, konsumsi terong secara berlebihan bisa menyebabkan kekurangan zat besi yang lebih lanjut. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi individu dengan riwayat kekurangan zat besi untuk mempertimbangkan konsumsi terong dengan hati-hati.
4. Potensi Keracunan Solanin
Solanin, senyawa alami yang ditemukan dalam terong, memiliki peran alami dalam melindungi tanaman. Namun, jika terong dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama yang belum matang, kandungan solanin dapat menyebabkan gejala keracunan. Gejala ini termasuk muntah, mual, dan rasa kantuk yang tidak lazim.
Meskipun terong memiliki banyak manfaat kesehatan dan dapat menjadi bagian yang lezat dari pola makan sehat, penting untuk tidak mengabaikan efek samping potensialnya.
Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan, dan apa yang baik bagi satu orang mungkin tidak selalu cocok untuk orang lain. Jika Anda memiliki riwayat alergi atau masalah kesehatan tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memasukkan terong atau bahan makanan baru lainnya dalam diet Anda. Menghormati batas konsumsi yang sehat dan beragam dalam pola makan Anda adalah kunci untuk mempertahankan keseimbangan dan kesehatan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com