SUBANG, TINTAHIJAU.com – Menjelang peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2025, Anggota DPRD Jawa Barat dr. Encep Sugiana mendorong agar momen ini dijadikan titik evaluasi menyeluruh terhadap kualitas pendidikan dan keberadaan tenaga pendidik di Jawa Barat.
Ia menegaskan, perbaikan sistem pendidikan hari ini akan menentukan kesiapan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Keberadaan SDM dalam mengisi Indonesia Emas itu sangat menentukan keberhasilan kita. Apakah di 2045 Indonesia sudah berada pada kondisi sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa: negara yang melahirkan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan,” kata dr. Encep Sugiana.
Menurutnya, pendidikan adalah faktor paling fundamental dalam membentuk SDM unggul. Ia mengingatkan agar pembangunan karakter dan kompetensi generasi muda diarahkan sesuai konsep SDM Jabar Panca Waluya: cageur, bageur, bener, pinter, tur singer
Tiga Masalah Besar Pendidikan Jawa Barat
Dalam rangka memperkuat SDM menuju Indonesia Emas, dr. Encep menyoroti tiga persoalan utama yang perlu segera ditangani Pemprov Jabar:
1. Daya Tampung Sekolah Negeri Masih Minim
Ketersediaan SMA/SMK Negeri masih jauh dari kebutuhan masyarakat. Keterbatasan ruang kelas membuat banyak siswa tidak tertampung. Bahkan melalui program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS), penambahan siswa hingga 50 orang per rombel tetap diminati meski tidak ideal.
“Kami berharap Pemprov segera membangun Unit Sekolah Baru (USB). Minimal satu kecamatan satu SMA atau SMK Negeri harus direalisasikan. Penambahan Ruang Kelas Belajar (RKB) juga sangat mendesak,” ujarnya.
2. Optimalisasi Sekolah Swasta dan Dukungan Anggaran
Encep menilai sekolah swasta perlu mendapat perhatian yang seimbang. Pemerintah harus memberi dukungan anggaran agar sekolah swasta mampu meningkatkan fasilitas, operasional, dan kesejahteraan guru.
Program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) ia minta untuk kembali diperkuat, termasuk beasiswa bagi siswa tidak mampu.
3. Kekurangan Guru dan Ketimpangan Distribusi
Masalah lain adalah kurangnya tenaga pendidik, terutama ASN dan P3K. Ia mendesak Dinas Pendidikan Jabar melakukan pendataan ulang kebutuhan guru di seluruh SMA/SMK agar penempatannya tidak timpang.
“Pengangkatan guru menjadi ASN atau P3K harus terus didorong. Ini penting untuk pemerataan pendidikan,” tegasnya.
Perhatian untuk Kesejahteraan dan Peningkatan Kualitas Guru
Selain persoalan jumlah, dr. Encep menyoroti minimnya kesejahteraan guru, terutama guru sekolah swasta yang bergantung pada kemampuan finansial lembaga.
“Pemerintah harus betul-betul memperhatikan tingkat kesejahteraan guru, terutama guru swasta,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya program upgrading kualitas guru oleh Disdik Jabar. Peningkatan kompetensi ini diperlukan agar guru makin profesional sehingga kualitas lulusan sekolah di Jawa Barat semakin baik.





