MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Majalengka berkolaborasi dengan kader Posyandu Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, meluncurkan program inovatif bertajuk Gerakan Anti Stunting (GAS).
Program yang berlangsung sepanjang Juli 2025 ini memanfaatkan potensi pangan lokal seperti ubi ungu dan kacang hijau untuk diolah menjadi menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bergizi yang disukai anak-anak.
Program GAS dikemas dalam bentuk pengabdian masyarakat yang memadukan edukasi gizi dan demo masak PMT. Dengan tema “Optimalisasi Pangan Lokal untuk Generasi Sehat dan Bebas Stunting di Desa Tejamulya”, kegiatan ini menggandeng mahasiswa KKN-T sebagai inisiator, kader Posyandu sebagai mitra lokal, serta mendapat dukungan penuh Pemerintah Desa Tejamulya.
Antusiasme warga, khususnya para ibu dengan balita, terlihat tinggi dalam setiap kegiatan yang digelar di tiga lokasi berbeda:
- Blok Desa Tejamulya (9 Juli 2025): Menu bubur kacang hijau dan susu yang kaya protein nabati dan mudah diterima anak-anak.
- Blok Tejaguna (12 Juli 2025): Menu puding buah segar yang berwarna menarik sekaligus kaya vitamin dan serat.
- Blok Cibuluh (15 Juli 2025): Menu puding ubi ungu sebagai inovasi mengolah hasil kebun lokal menjadi hidangan modern dan bernutrisi.
Ketua KKN-T UNMA di Desa Tejamulya, M. Farhan Basyari, menyampaikan bahwa tujuan utama program ini bukan hanya memberi makanan tambahan, tetapi juga pemberdayaan.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa solusi gizi anak itu ada di sekitar kita. Dengan edukasi dan demo masak, kami mengajak ibu-ibu bisa mengolah pangan lokal menjadi menu sehat sendiri. Inilah esensi pengabdian kami,” ungkap Farhan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana program GAS, Amanda Khoerunissa, menekankan pentingnya keterlibatan kader Posyandu.
“Kunci sukses program ini ada pada antusiasme kader Posyandu. Mereka ikut merancang dan memperkenalkan resep baru ini kepada warga. Melihat anak-anak lahap makan puding ubi ungu atau bubur kacang hijau adalah bukti keberhasilan kolaborasi kami,” katanya.
Program GAS bertujuan memberikan intervensi gizi langsung, meningkatkan kesadaran ibu-ibu mengenai gizi seimbang pada periode emas pertumbuhan anak, sekaligus memberdayakan kader Posyandu agar mampu melanjutkan program PMT secara mandiri.
Harapannya, Desa Tejamulya dapat menciptakan siklus positif di mana masyarakat mampu mengoptimalkan potensi pangan lokal untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting.
Kolaborasi antara mahasiswa KKNT UNMA dan Posyandu Tejamulya ini menjadi contoh nyata bahwa semangat gotong royong, inovasi, dan pemanfaatan sumber daya lokal bisa menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan gizi di tingkat desa. Program ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi pemicu kemandirian pangan dan kesehatan di Desa Tejamulya.







