MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka sudah siap menerima peralihan operasional penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 29 Oktober 2023.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berharap, peralihan operasional penerbangan tersebut berdampak pada meningkatnya geliat pariwisata, khususnya di wilayah sekitar Bandara Kertajati.
Pemdaprov Jabar akan gencar melakukan promosi wisata ke berbagai provinsi agar mau datang ke Jabar dengan kemudahan menggunakan Bandara Kertajati.
“Harusnya ini mendongkrak pariwisata, tadi para kepala daerah akan melakukan promosi wisata termasuk kami juga akan bantu promosikan di provinsi lain agar datang ke wilayahnya melalui Bandara Kertajati,” tutur Bey.
Selain penerbangan domestik, Bandara Kertajati juga melayani rute penerbangan internasional, yaitu menuju Kuala Lumpur, Malaysia dan sebaliknya.
Bandara milik Pemerintah Provinsi Jabar tersebut juga telah resmi menjadi embarkasi haji untuk jemaah Jabar kecuali wilayah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).
“Untuk embarkasi haji Jabar juga di sini untuk diluar daerah Bodebek,” ucap Bey.
Tak hanya itu, bandara yang ke depannya dikelola penuh oleh BUMD Jabar, yakni PT BIJB juga akan diusulkan menerima kedatangan kontingen tim nasional peserta Piala Dunia U-17.
Seperti diketahui, ada delapan negara peserta Piala Dunia U-17 yang akan melakukan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Bey menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melobi ketua umum PSSI agar minimal satu dari delapan negara tersebut bisa mendarat di Bandara Kertajati.
“Untuk Piala Dunia U-17 akan kami koordinasikan dengan ketum PSSI karena ada delapan negara yang akan bertanding di Bandung dan kami akan coba minimal satu atau dua negara mendarat di Kertajati. Kami tidak janji, tapi akan diupayakan,” ujar Bey.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni memastikan akan ada insentif bagi maskapai yang pindah ke Bandara Kertajati.
Saat ini bentuk intensifnya sedang dibahas. Namun Maria menyebut, insentif bagi maskapai bisa berupa landing fee ataupun parking fee.
“Ada insentif ke maskapai yang pindah ke Bandara Kertajati. Insentifnya sedang dibahas dulu, tapi pasti ada, misalnya landing fee atau mungkin parking fee. Jadi bukan tarif ke penumpang, melainkan insentif ke maskapai,” kata Maria.
Maria menambahkan pula, rute penerbangan internasional ke depannya kemungkinan akan bertambah di BIJB.
“Maskapai internasional akan ada pertambahan, tapi sekarang baru Kuala Lumpur dulu,” ucap Maria.