SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Subang menunjukkan kepedulian nyata dengan menggalang donasi untuk korban bencana di berbagai daerah Indonesia.
Penggalangan dana dilakukan bersamaan dengan pengukuhan Anggota DPR RI Elita Budiati sebagai Bunda Guru Kabupaten Subang di Alun-Alun Pemkab Subang, Sabtu (6/12/2025).
Dari aksi kemanusiaan tersebut, terkumpul dana sebesar Rp653.780.000. Dana itu kemudian diserahkan langsung oleh Elita Budiati kepada Pemkab Subang dan diterima oleh Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi, untuk selanjutnya disalurkan kepada korban bencana di Kabupaten Subang, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bupati Subang Apresiasi Kepedulian Guru
Bupati Reynaldy menyampaikan apresiasi tinggi atas gerakan kemanusiaan yang dilakukan para guru Subang. Menurutnya, aksi ini menunjukkan bahwa profesi guru tidak hanya mengemban tugas mencerdaskan anak bangsa, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial.
“Ini menegaskan rasa kepedulian sesama. Saya sangat mengapresiasi,” ujar Reynaldy.
Ia juga berharap ke depan tidak ada lagi bencana, terutama yang merenggut korban jiwa. “Kita minta doa bersama agar Subang dan daerah lain dijauhkan dari musibah,” tambahnya.
Elita: Guru Harus Jadi Pejuang Pendidikan dan Kemanusiaan
Dalam momen pengukuhan, Elita Budiati menekankan bahwa gelar Bunda Guru bukan sekadar simbol, melainkan tanggung jawab untuk menggerakkan nilai kemanusiaan.
Elita mengungkapkan bahwa sejak awal ia meminta pengukuhan dilakukan tanpa euforia atau pesta berlebihan.
“Perayaan Hari Guru dan pengukuhan saya sebagai Bunda Guru tidak dilakukan dengan hura-hura. Saya ingin menggugah semua guru, bukan hanya menjadi pejuang pendidikan, tapi juga pejuang kemanusiaan,” tegas Elita.
Ia menambahkan bahwa masyarakat di sejumlah daerah tengah berduka, termasuk warga di Mayang–Anggasari Subang yang juga terdampak bencana.
“Saudara-saudara kita di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, dan Subang sedang berduka. Kita keluarkan simpati dan empati kita agar duka mereka sedikit berkurang,” katanya.
“Saya mengajak semua guru untuk menjadi pejuang kemanusiaan.”
Aksi solidaritas besar-besaran ini menjadi bukti bahwa guru bukan hanya pendidik, tetapi juga pilar kemanusiaan yang siap berdiri bersama masyarakat di saat bencana melanda.






