Ragam  

Hari Kedua Lebaran, TPU di Daerah Binong Subang Masih Ramai Penziarah

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Hari kedua perayaan Idul Fitri di Subang disambut dengan kegiatan ziarah kubur yang tidak kalah meriah dibandingkan hari pertama dan sarat makna.

Pemakaman di dusun Jungklang Mulyasari, Babakan Resik Binong, dan Pawelutan Binong Tengah menjadi pusat perhatian, dipadati oleh para peziarah yang datang dari berbagai penjuru untuk mendoakan dan mengenang keluarga yang telah meninggal dunia.

Dalam suasana yang sarat dengan aroma dupa dan bunga segar, para peziarah berbondong-bondong mengunjungi makam-makam yang menjadi tempat peristirahatan terakhir orang-orang terkasih.

Namun, kegiatan ziarah kubur tidak hanya sekadar momen untuk berduka dan berdoa, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan membangkitkan perekonomian lokal. Haryati, seorang pedagang yang berjualan di sekitar pemakaman, mengungkapkan bahwa selama hari kedua lebaran, ia mampu meningkatkan keuntungan lebih dari 100% dibandingkan dengan hari-hari biasa.

“Saat bulan puasa juga ada peningkatan, tapi saat lebaran jauh lebih signifikan peningkatannya,” tambahnya sambil tersenyum puas melihat antusiasme para peziarah yang juga menjadi pelanggan setianya.

Para pemudik juga menyambut kegiatan ziarah kubur dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Zaki, salah seorang pemudik dari Bekasi ke Subang, menjelaskan bahwa kegiatan ziarah kubur merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi mereka untuk bersilaturahmi dengan kakek nenek serta mendoakan keluarga yang telah tiada.

“Kami mudik ke kampung halaman dengan tujuan yang tulus, tidak hanya sekadar merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, tetapi juga untuk mengenang dan berdoa bagi yang telah meninggalkan kami,” ungkapnya dengan penuh haru.

Tidak hanya sebagai ajang untuk berdoa, ziarah kubur juga menjadi kesempatan bagi keluarga untuk mengenalkan silsilah dan sejarah keluarga pada generasi muda. Supiyah, seorang nenek yang menerima kepulangan anak cucunya dari perantauan saat mudik lebaran, menjelaskan bahwa ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi kosong, tetapi juga penting untuk menjaga keakraban dan mengenalkan akar-akar keluarga pada generasi penerus.

“Ini penting agar mereka tidak melupakan asal-usul dan jati diri keluarga mereka,” paparnya sambil tersenyum bangga melihat cucu-cucunya yang begitu antusias mengikuti tradisi leluhurnya.

Dengan demikian, ziarah kubur bukan hanya menjadi momentum untuk mengenang yang telah tiada, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi, memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, dan membangkitkan perekonomian masyarakat lokal di Subang.

Reporter: Dede Ramdani

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini