SUBANG, TINTAHIJAU.com – Setiap Muslim tentu ingin amal ibadahnya diterima dan mendatangkan pahala yang berlipat.
Namun tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang justru dapat mengurangi bahkan merusak nilai amal tersebut.
Hal-hal kecil yang tampak sepele seperti ucapan, sikap, atau niat yang kurang terjaga bisa berdampak besar pada keberkahan pahala.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai agar ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia dan tetap bernilai di sisi Allah.
1. Menggunjing (ghibah)
Membicarakan keburukan orang lain, meski benar, termasuk perbuatan yang sangat merusak pahala. Ghibah adalah salah satu dosa lisan paling mudah dilakukan.
2. Menghina dan merendahkan orang lain
Ucapan yang menyakiti, komentar pedas, atau sikap meremehkan dapat menghilangkan keberkahan dalam amal.
3. Pamer ibadah (riya’)
Memperlihatkan ibadah agar dipuji orang bukan hanya merusak pahala, tetapi bisa membuat amal tidak bernilai sama sekali.
4. Tidak menjaga niat
Niat yang berubah misalnya awalnya untuk Allah lalu bergeser demi penilaian manusia dapat mengurangi pahala sebuah amal.
5. Dendam dan iri hati
Perasaan negatif yang dipelihara lama-lama bisa mengeraskan hati dan mengurangi pahala amal kebaikan yang dilakukan.
6. Mengucapkan kata-kata kasar
Baik lisan maupun tulisan di media sosial, kata yang melukai hati orang lain dapat menjadi sebab hilangnya pahala.
7. Tidak amanah
Mengabaikan tanggung jawab, menipu, atau ingkar janji termasuk kebiasaan yang menghapus keberkahan hidup dan pahala.
8. Menyakiti orang tua
Perkataan atau sikap yang membuat orang tua tersinggung sangat berdampak pada keberkahan amal seseorang.
9. Sombong atas kebaikan yang dilakukan
Kesombongan membuat amal kebaikan kehilangan nilainya. Hati yang tinggi sulit menerima nasehat dan mudah mencela orang lain.
10. Sering mengeluh dan tidak bersyukur
Kurang syukur membuat hati sempit dan menjauh dari keberkahan pahala. Padahal rasa syukur memperbesar nilai kebaikan.
Menjaga pahala tidak kalah penting dari mengerjakan ibadah itu sendiri. Dengan mengenali kebiasaan yang dapat merusaknya, kita dapat lebih berhati-hati dalam bersikap dan berkata.
Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk memperbaiki diri dan menjaga amal agar tetap bernilai dan penuh keberkahan.






