SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Angka Inflasi yang terjadi di Kabupaten Subang Secara Year-to-Date dan Year-on-Year tahun 2024 berada di angka terendah di Jawa Barat.
Dalam rilis yang dilakukan BPS Jawa Barat Desember 2024, secara year to date dan year on year yang tertinggi yaitu Kota Sukabumi mencapai 2,59 persen.
Kemudian diikuti oleh Kota Depok sebesar 1,95 persen, Kota Tasikmalaya sebesar 1,94 persen, Kota Bogor sebesar 1,75 persen, Kota Bandung sebesar 1,61 persen, Kota Bekasi sebesar 1,60 persen, Kabupaten Majalengka sebesar 1,60 persen.
Disusul Kabupaten Bandung sebesar 1,46 persen, Kota Cirebon sebesar 1,10 persen dan Kabupaten Subang sebesar 0,93 persen yang merupakan terendah di Jawa Barat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Subang mencatat inflasi secara tahun kalender (year to date) dan secara tahunan (year on year) Desember 2024, angka inflasi di Kabupaten Subang sebesar 0,93 persen.
Angka ini menjadi terendah sejak dilakukannya perhitungan inflasi oleh BPS Kabuapten Subang. Pada awal rilis yang dilakukan BPS Kabupaten Subang bulan Januari secara year on year sebesar 4,9 persen.
PJ Bupati Imran mengatakan inflasi yang rendah ini tak lepas dari peran besar tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten Subang. Imran menyebut ini adalah capaian luar biasa yang tidak mungkin dilakukan oleh satu orang Bupati, satu orang Sekda, satu orang Kepala Dinas.
“Keberhasilan ini bisa dicapai dengan bekerja sama dan berkolaborasi. Memotong 4 poin itu bukan pekerjaan yang gampang dalam pengendalian inflasi kalau tidak punya komitmen bersama dalam pencapaian ini,” kata Imran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menyebut adanya gejolak harga pangan, depresiasi nilai tukar rupiah, tekanan harga makan terkena depresiasi rupiah yang biasanya menciptakan imported inflation.
Namun demikian, Kabupaten Subang mampu menjaga inflasi di 0,93 persen, terutama dalam volatile food. Imran meyakini capaian tersebut tidak lepas dari peran serta tim pengendalian inflasi daerah.