JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Tarif listrik yang murah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun industri di suatu negara. Berdasarkan data terbaru dari situs Statista, terdapat lima negara di dunia dengan tarif listrik paling murah, di mana harga listriknya bahkan tidak mencapai USD1 per kWh.
Beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya tarif listrik tersebut antara lain ketersediaan sumber daya domestik, kebijakan pemerintah, hingga stabilitas ekonomi.
Tujuan utama dari rendahnya tarif listrik di beberapa negara adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung sektor industri, serta mengurangi beban keuangan masyarakat. Berikut adalah lima negara dengan tarif listrik termurah di dunia pada tahun 2024:
5. Sudan
Sudan memiliki tarif listrik sebesar USD0,006 per kWh atau kurang dari Rp100 (kurs Rp16.385). Negara ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak dan gas alam, yang menjadi bahan bakar utama dalam produksi listrik. Namun, Sudan menghadapi tantangan besar berupa ketidakstabilan politik dan infrastruktur yang kurang memadai. Ironisnya, meskipun tarif listrik sangat rendah, jutaan warga Sudan masih berada di bawah garis kemiskinan dan kesulitan mengakses listrik.
4. Kuba
Kuba juga mencatatkan tarif listrik sebesar USD0,006 per kWh. Negara ini mampu menjaga harga listrik tetap rendah karena memanfaatkan sumber daya domestik tanpa perlu mengimpor bahan bakar. Pemerintah Kuba mendorong masyarakat untuk menggunakan peralatan hemat energi dan melakukan edukasi terkait penghematan energi. Langkah-langkah tersebut membantu menekan konsumsi listrik dan menjaga harga tetap terjangkau.
3. Suriah
Dengan tarif listrik USD0,006 per kWh, Suriah memanfaatkan kekayaan sumber daya domestiknya, seperti minyak dan gas alam, untuk menghasilkan listrik. Pemerintah Suriah turut mensubsidi harga listrik agar lebih mudah diakses masyarakat. Namun, subsidi ini membebani anggaran negara, sehingga pemerintah mulai secara bertahap mengurangi subsidi demi memperbaiki kondisi keuangan publik.
2. Ethiopia
Ethiopia memiliki tarif listrik sekitar USD0,006 per kWh. Meski cadangan minyak dan gas alam Ethiopia tidak sebesar negara lain dalam daftar ini, negara tersebut memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber utama listrik. Sekitar 90% listrik di Ethiopia dihasilkan dari tenaga air, sementara 8% berasal dari angin, dan 2% dari sumber termal. Pemerintah Ethiopia juga memberikan subsidi untuk memastikan listrik dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
1. Iran
Iran menjadi negara dengan tarif listrik termurah di dunia, yaitu USD0,002 per kWh atau sekitar Rp32,7. Harga listrik yang sangat rendah ini disebabkan oleh melimpahnya cadangan minyak dan gas alam di Iran, yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar utama untuk pembangkit listrik. Pemerintah Iran, yang mengendalikan sektor energi, menetapkan harga listrik secara independen dari pasar, sehingga tarif listrik dapat tetap rendah. Langkah ini bertujuan memastikan akses energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat dan mendukung pertumbuhan sektor industri.
Lima negara tersebut menunjukkan bagaimana kebijakan energi dan pemanfaatan sumber daya alam dapat memengaruhi tarif listrik. Meskipun tarif yang murah memberikan keuntungan bagi masyarakat dan industri, tantangan seperti subsidi yang membebani anggaran negara dan aksesibilitas listrik tetap menjadi isu penting yang perlu diperhatikan.