Ragam  

Inilah Dampaknya pada Tubuh Jika Kamu Tidak Makan Sahur saat Berpuasa

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Puasa dalam Islam memiliki makna yang lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum. Secara etimologi, puasa atau shiyam berarti “menahan” dari segala hal, baik untuk kebaikan maupun keburukan.

Sementara dalam terminologi fikih, puasa didefinisikan sebagai menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan cara yang telah ditentukan dalam syariat Islam.

Salah satu sunnah dalam menjalankan puasa adalah makan sahur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan umatnya untuk tidak melewatkan sahur, sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim: “Bersahurlah kalian karena sesungguhnya pada sahur itu ada berkah.” Selain memiliki nilai ibadah, sahur juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dampak Tidak Makan Sahur terhadap Kesehatan

Melewatkan sahur bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama dalam menjaga keseimbangan energi dan fungsi tubuh selama berpuasa. Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi jika tidak makan sahur:

  1. Dehidrasi
    Tidak sahur berarti tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup sebelum memulai puasa. Kebutuhan cairan harian idealnya mencakup 8 gelas air, yang dapat dibagi menjadi 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas pada malam hari. Jika asupan ini tidak terpenuhi, tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan lemas, pusing, dan sulit berkonsentrasi.
  2. Kelelahan Berlebihan
    Saat tubuh tidak mendapatkan makanan yang cukup di waktu sahur, maka cadangan energi akan lebih cepat habis. Akibatnya, tubuh terasa sangat lelah sepanjang hari karena tidak memiliki sumber energi yang cukup untuk menjalankan fungsi metabolisme dengan optimal.
  3. Pusing dan Vertigo
    Tidak sahur juga dapat menyebabkan penurunan keseimbangan tubuh akibat kurangnya asupan glukosa. Hal ini bisa memicu sakit kepala hingga vertigo, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  4. Sembelit (Konstipasi)
    Sahur tidak hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga penting untuk melancarkan sistem pencernaan. Jika tubuh kekurangan serat dan cairan dari makanan sahur, maka risiko sembelit atau susah buang air besar meningkat. Konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah saat sahur sangat dianjurkan untuk mencegah gangguan pencernaan ini.
  5. Risiko Maag dan GERD
    Saat berpuasa, tubuh tetap memproduksi asam lambung. Jika tidak ada makanan yang masuk sejak malam hingga berbuka, produksi asam lambung bisa meningkat, menyebabkan perut terasa perih. Hal ini berisiko memicu maag atau bahkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yang bisa menimbulkan rasa terbakar di dada dan ketidaknyamanan dalam beraktivitas.

Makan sahur bukan hanya sekadar menjalankan sunnah, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan sahur, tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk menjalani puasa, menjaga keseimbangan cairan, serta mencegah berbagai gangguan kesehatan seperti dehidrasi, sembelit, pusing, hingga maag. Oleh karena itu, bangun untuk sahur bukan hanya bernilai ibadah, tetapi juga merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini