Sementara itu salah seorang peserta Binaraga Jebor, Oman mengatakan bahwa awalnya kegiatan tersebut untuk silaturahmi antar karyawan sama bos, sekaligus (mengabarkan bahwa Genteng) yang ada di Jatiwangi itu, masih ada. Intinya mempromosikan genteng Jatiwangi.
Oman sendiri tercatat sudah mengikuti ajang tersebut sejak pertama kali dihelat, 2015 silam. Selama mengikuti ajang itu, Oman yang sudah bergelut dengan Jebor sejak usia 17 tahun itu, pernah meraih juara 3, 2, sampai juara 1.
“Saya juara pernah semua. Awalnya (tahun 2015) juara 2, terus juara 3, dan berikutnya jadi juara 1. Nah setelah juara 1, tidak ikutan lagi. Karena aturannya seperti itu. Sekarang temanya body painting, jadi saya ikut lagi,” ungkap dia.
Dalam kompetisi, keluarga Oman membuat karya dua jenis lukisan di tubuh sang binaraga yakni gambar gajah dan bunga matahari.
“Di belakang lukisan gajah. Melambangkan bahwa saya, sebagai seorang adik merasa kagum sama kakak. Bekerja keras untuk menghidupi anak-anaknya. Saya bangga dengan kakak saya. Bunga matahari mencerminkan harapan masa depannya yang lebih cerah lagi,” kata Wiwin selaku adik dari Oman.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Ida Heryani, menyebut gelaran Binaraga Jebor memiliki arti yang besar bagi dunia pariwisata Kabupaten Majalengka. Lewat event tahunan itu, diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Majalengka.
