SUBANG, TINTAHIJAU.com – Memasuki musim tanam pertengahan 2024 petani di Kabupaten Subang dibuat pusing dengan serangan hama tikus dan burung.
Hama tikus dan burung itu menyerang persemaian padi dan buah padi yang mulai berbuah. Akibat serangan hama tersebut, petani di Binong terpaksa harus tanam ulang karena tanaman padi ludes dijarah hama tikus.
Salah seorang petani di Binong, Marlan mengatakan serangan hama tikus pada musim tanam kali ini lebih sporadis dan ganas dibanding musim tanam lainnya. Kondisi itu memaksa dirinya harus ekstra pengawasan tanaman padi.
“Sebelumnya kita kekurangan pupuk, giliran tanam kita harus ronda malam awasi serangan hama tikus. Mudah-mudahan panen nanti hasilnya sesuai harapan, termasuk harganya,’ kata Marlan.
Kondisi yang sama dialami petani di daerah Sukamelang, Subang. Sejumlah petani membuat ‘jurig sawah’ dari plastik dan spanduk untuk mengusir hama burung.
Tidak itu saja, petani juga memasang kaleng atau seng yang ditarik tali untuk menghasilkan suara untuk mengusir serangan burung.
Untuk mengawasi tanaman padi yang mulai berbuah itu, petani harus standby di sawah setiap saat.
Petani berharap pemerintah ikut berkontribusi dalam menekan serangan hama padi dan tanaman padi untuk menjaga produksi padi dan mempertahankan predikat lumbung padi ketiga nasional.