SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Seks bebas atau hubungan seksual sebelum menikah masih menjadi isu serius di kalangan remaja.
Meski sering dianggap wajar karena rasa ingin tahu, para ahli kesehatan dan pendidikan mengingatkan banyak risiko yang bisa timbul, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
- Risiko Kesehatan
- Penyakit Menular Seksual (PMS). HIV/AIDS, sifilis, gonore, dan infeksi menular lainnya bisa menyerang tanpa pandang usia.
- Kehamilan Tidak Diinginkan. Banyak remaja akhirnya mengalami putus sekolah, depresi, hingga masalah sosial akibat hamil di luar nikah.
- Gangguan reproduksi. Seks tanpa edukasi bisa menyebabkan infeksi organ reproduksi yang membahayakan kesehatan jangka panjang.
- Dampak Psikologis
- Rasa bersalah, cemas, dan stres berlebihan.
- Kehilangan rasa percaya diri.
- Trauma jika hubungan dilakukan tanpa persetujuan penuh.
- Konsekuensi Sosial
- Stigma negatif dari masyarakat.
- Putus sekolah atau terhambatnya masa depan pendidikan dan karier.
- Retaknya hubungan dengan keluarga dan teman.
- Nilai Moral & Agama
Dalam banyak ajaran agama, seks sebelum nikah dianggap dosa dan melanggar norma. Selain risiko medis dan sosial, aspek moral ini juga memberi tekanan besar bagi remaja yang terjerat seks bebas.
- Pencegahan
- Perkuat komunikasi antara anak dan orang tua.
- Edukasi seks sehat dan bertanggung jawab sejak dini.
- Isi waktu dengan kegiatan positif dan produktif.
- Jangan terjebak bujuk rayu atau tekanan teman sebaya.
“Seks itu bukan sekadar soal rasa penasaran, tapi menyangkut masa depan. Remaja harus paham bahwa menjaga diri berarti melindungi kesehatan, masa depan, dan harga diri,” kata seorang konselor remaja.
