SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kecamatan Cikaum memperkenalkan inovasi terbaru berupa Sistem Pengawasan Pembatasan Jam Malam (SIPAM). Program ini digagas sebagai langkah nyata menjaga ketertiban umum sekaligus melindungi generasi muda dari potensi kenakalan remaja pada malam hari.
Peluncuran SIPAM dipimpin langsung oleh Camat Cikaum, Agus Saepulah, SE, bersama Kasi Trantib Kecamatan Cikaum, H. Iman Mutaqien Nopiana, SE, M.AP, pada Rabu (3/9/2025). Kegiatan diawali dengan apel bersama dan dilanjutkan patroli gabungan di wilayah Cikaum.
Tujuan Program SIPAM
SIPAM lahir sebagai respons atas Instruksi Gubernur Jawa Barat Nomor 51/PA.03/DISDIK dan Surat Edaran Bupati Subang Nomor 400.3.1.03/Disdikbud tentang penerapan jam malam bagi pelajar. Kebijakan ini sejalan dengan misi mewujudkan Generasi Panca Waluya Jawa Barat Istimewa.
Selain itu, SIPAM juga menjawab keresahan masyarakat, khususnya orang tua, terkait masih banyaknya pelajar yang berkeliaran hingga larut malam. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu konsentrasi belajar dan membuka peluang terjadinya perilaku menyimpang.
Menurut Camat Cikaum, Agus Saepulah, SIPAM tidak dimaksudkan untuk menghukum pelajar, melainkan memberi perlindungan. “SIPAM adalah wujud kepedulian kami terhadap masa depan generasi muda. Kami ingin memastikan anak-anak fokus pada pendidikan dan terhindar dari hal-hal negatif,” tegasnya.
Mekanisme dan Pelaksanaan
Meski sudah diberlakukan sejak Agustus 2025, peluncuran simbolis SIPAM baru dilakukan pada awal September dengan melibatkan unsur Muspika Cikaum, Polsek, Koramil 0508 Puwadadi, Ketua PGRI dan para kepala sekolah, Linmas desa, Karang Taruna, serta instansi vertikal lainnya.
Dalam implementasinya, setiap malam terutama setelah pukul 21.00 WIB, tim gabungan akan melakukan patroli di titik rawan tempat pelajar biasa berkumpul, seperti warung kopi, minimarket, hingga area publik.
Camat Cikaum juga menyiapkan surat edaran bagi seluruh kepala desa untuk menugaskan Linmas agar ikut berjaga. Dengan demikian, SIPAM tidak hanya menjadi program kecamatan, tetapi juga gerakan bersama hingga tingkat desa.
Pendekatan Persuasif
Kasi Trantib Kecamatan Cikaum, H. Iman Mutaqien Nopiana, menegaskan bahwa pendekatan SIPAM akan mengedepankan sisi persuasif dan humanis.
“Jika kami menemukan pelajar masih berada di luar rumah pada jam yang ditentukan, mereka tidak akan ditindak keras. Petugas cukup membubarkan, meminta pulang, bahkan mengantarkan langsung ke rumah atau sekolah bila diperlukan. Ini kolaborasi tiga pilar: pemerintah, sekolah, dan orang tua,” jelasnya.
Ia menambahkan, masyarakat dipersilakan melapor melalui hotline WhatsApp SIPAM di nomor 0811160911 jika menemukan pelajar yang masih berkeliaran pada pukul 21.00–04.00 WIB. Mekanismenya cukup sederhana: kirim foto dan share location, lalu petugas akan bergerak ke lokasi.
Pembinaan di Sekolah
Data pelajar yang terjaring razia tidak akan berhenti di patroli. Pihak sekolah akan dilibatkan untuk memberikan pembinaan khusus, agar siswa memahami pentingnya disiplin waktu.
Langkah ini diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif di kalangan pelajar bahwa menaati aturan bukan sekadar kewajiban, melainkan kunci untuk meraih keberhasilan di masa depan.
Sambutan Positif Masyarakat
Program SIPAM mendapat sambutan positif dari warga. Para orang tua menilai program ini memberi rasa aman sekaligus membantu mengawasi anak-anak mereka.
Seperti disampaikan Ibu Dian, warga Desa Tanjungsari Timur. “Kami sebagai orang tua merasa sangat terbantu. Dengan adanya SIPAM, anak-anak tidak lagi berani nongkrong sampai larut malam,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Ibu Ucih dari Desa Sindangsari. Ia mengaku lebih tenang karena ada pihak yang ikut menjaga dan mengawasi pergerakan anak-anak di malam hari.
Harapan ke Depan
Dengan adanya SIPAM, Pemerintah Kecamatan Cikaum berharap tercipta lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif, terutama bagi kalangan pelajar. Lebih jauh, program ini menjadi wujud nyata perhatian pemerintah dalam membina generasi muda yang sehat, berdisiplin, dan berkarakter.
“Pelajar adalah aset masa depan. Tugas kita bersama untuk menjaga, membina, dan mengarahkan mereka agar menjadi generasi penerus yang membanggakan,” tutup Camat Agus Saepulah.