Ragam  

Kecanduan Judi Online Ternyata Bisa Juga dari Faktor Genetik

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Kecanduan judi online atau yang sering disebut judol masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan ketergantungan pada judi online, salah satunya adalah faktor ekonomi. Namun, yang mengejutkan, faktor genetik atau keturunan juga memiliki peran signifikan dalam kecanduan ini.

Psikolog klinis Tri Iswardani menjelaskan bahwa faktor keturunan ternyata berpengaruh besar terhadap seseorang yang terjebak dalam kecanduan judi online. Menurutnya, kepribadian seseorang dapat diturunkan dari orang tua, dan ini termasuk kecenderungan untuk kecanduan.

“Bukan hanya judi online, semua jenis kecanduan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Salah satu penjelasan ilmiahnya adalah melalui dopamin, yang mempengaruhi kecenderungan kepribadian. Misalnya, orang yang impulsif memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu secara instan, dan tipe kepribadian seperti ini bisa bersifat genetik,” ujar Tri Iswardani dalam perbincangan di acara Sunset Talk detikSore ‘Gara-gara Judi Online’ pada Jumat, 14 Juni 2024.

Tri juga menambahkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang impulsif cenderung mengikuti jejak orang tuanya. “Jika orang tua memiliki kebiasaan berjudi, anak-anak akan melihatnya sebagai sesuatu yang normal dan mungkin akan mengikuti kebiasaan tersebut,” sambungnya.

Bahkan, Tri menceritakan kasus nyata yang dia tangani, di mana seorang anak tumbuh dalam keluarga yang memiliki kebiasaan berjudi. Nenek dari anak tersebut adalah seorang penjudi ulung yang sering bermain kartu dengan teman-temannya. Meski bermain kecil-kecilan, aktivitas ini dilihat oleh anak sebagai sesuatu yang menyenangkan dan biasa. Akibatnya, anak tersebut tumbuh dengan membuka rumah judi sendiri.

Selain faktor genetik, Tri menegaskan bahwa peran keluarga sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama kepada seseorang yang kecanduan judi online. Namun, ia juga menekankan bahwa peran keluarga saja tidak cukup untuk memberantas judi online di Indonesia. Pemerintah perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.

“Menurut saya, tidak bisa hanya mengandalkan keluarga saja. Pemerintah harus turun tangan. Harus ada tindakan tegas. Meskipun judi online sudah dilarang dan situs-situsnya diblokir, masih ada cara untuk mengaksesnya seperti menggunakan VPN. Oleh karena itu, harus ada patroli yang rutin,” tegas Tri.

Tri juga mengusulkan bahwa pemblokiran situs judi online harus dilakukan setiap hari, serupa dengan upaya yang dilakukan untuk memblokir konten pornografi. Selain itu, ia menyarankan agar hukum bagi mereka yang ketahuan berjudi harus diperketat agar memberikan efek jera.

Dengan kombinasi tindakan dari keluarga dan pemerintah, diharapkan masalah kecanduan judi online dapat lebih efektif diatasi. Kecanduan judi online bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Sumber: detikcom

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini