SUBANG, TINTAHIJAU.COM — Puluhan anak Sekolah Kreativitas Anak dan Remaja (SEKAR) di Desa Compreng, Subang, larut dalam suasana riang saat mengikuti lomba mewarnai pada akhir November lalu.
Sebanyak 40 anak yang tergabung dalam Program Purnama Subang itu memenuhi ruangan kecil SEKAR dengan tawa, konsentrasi, dan coretan warna-warni.
Sejak lembar gambar dan krayon dibagikan, anak-anak langsung tenggelam dalam aktivitas kreatif mereka. Ada yang percaya diri memilih warna, ada yang sesekali bertanya kepada guru. Namun semuanya menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang 1,5 jam lomba berlangsung.
Di antara mereka, dua guru SEKAR, Saripah dan Selamet Hariyadi, mengamati proses satu per satu. Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga ketelitian, keberanian memilih warna, dan imajinasi anak.
Meja belajar yang digunakan pada kegiatan ini merupakan palet kayu bekas fasilitas operasi Pertamina EP Subang Field. Pemanfaatan material sederhana ini menjadi simbol kepedulian dan kreativitas dalam menciptakan ruang belajar yang ramah anak.
Head of Communication, Relations & CID Pertamina EP Zona 7, Wazirul Luthfi, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung tumbuh kembang anak di sekitar wilayah operasi.
“Melihat anak-anak menggambar dengan penuh semangat mengingatkan kita bahwa keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan atau ekonomi. Ini tentang manusia—tentang masa depan mereka,” ujar Wazirul. Ia menambahkan bahwa SEKAR hadir sebagai ruang aman untuk belajar, bermain, dan bertumbuh.
Melalui Program Purnama Subang, Pertamina EP Subang Field berharap anak-anak mendapatkan lingkungan yang mendorong mereka bermimpi dan percaya diri sejak dini.
Setelah proses penilaian, beberapa karya terbaik diumumkan. Namun bagi para guru, seluruh peserta adalah pemenang. Karya-karya mereka dipajang di dinding kelas, menjadi bukti bahwa kegiatan sederhana mampu membangun keberanian, ketekunan, dan kepercayaan diri.
SEKAR sendiri merupakan bagian penting dari Program Purnama Subang, sebuah inisiatif pemberdayaan yang bukan hanya menggarap isu pengelolaan sampah dan perempuan, tetapi juga menyediakan ruang bagi anak-anak desa untuk berkembang melalui seni dan kreativitas.
Dari ruang kecil di Desa Compreng, harapan tentang lahirnya generasi Subang yang kreatif dan peduli terus tumbuh.
