Ragam  

Keindahan Fenomena Blue Supermoon: Bulan Purnama yang Lebih Besar dan Biru

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pada tanggal 30 Agustus 2023, dunia akan menyaksikan fenomena langit yang menakjubkan, yaitu “blue supermoon”. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengumumkan bahwa fenomena ini akan terjadi, mengundang antusiasme dari kalangan pengamat langit dan pecinta astronomi di seluruh dunia.

Blue supermoon adalah varian istimewa dari fenomena Bulan purnama yang kita kenal sehari-hari. Staf peneliti dari Observatorium Bosscha, Agus Triono, menjelaskan bahwa istilah “supermoon” digunakan karena Bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang daripada saat Bulan purnama biasa.

Fenomena ini terjadi karena posisi Bulan yang lebih dekat dengan Bumi pada saat yang bersamaan dengan fase purnama. Secara ilmiah, fenomena ini dikenal sebagai “perigeal syzygy”, yaitu saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi dalam orbit elipsnya, dan posisinya sejajar dengan Matahari dan Bumi.

Dalam wawancara dengan Agus Triono, dia menjelaskan bahwa ukuran tampak Bulan saat blue supermoon sekitar tujuh persen lebih besar daripada ukuran tampak Bulan pada purnama biasa. Ini menciptakan tontonan yang luar biasa dan memukau bagi mereka yang menyaksikannya.

Cara Menyaksikan Blue Supermoon

Salah satu hal yang menarik dari fenomena blue supermoon adalah bahwa masyarakat Indonesia dapat menyaksikannya dengan relatif mudah dan tanpa peralatan khusus.

Fenomena ini dapat diamati dengan mata telanjang, menjadikannya pengalaman langit yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Namun, bagi mereka yang ingin melihat detail permukaan Bulan, seperti kawah-kawahnya, beberapa alat optik dapat digunakan, seperti kamera, binokular, atau teleskop.

Agus Triono memberikan saran kepada masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini dengan mata telanjang, untuk mencari tempat yang gelap dan bebas dari polusi cahaya.

Meskipun sebenarnya Bulan purnama bisa terlihat dari hampir semua daerah dengan kondisi cuaca cerah, tempat gelap akan memberikan pandangan yang lebih jelas dan lebih indah.

Tentang waktu untuk melihat blue supermoon, Agus menjelaskan bahwa fenomena ini akan bisa diamati mulai dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00, sesuai dengan waktu setempat di berbagai daerah. Masyarakat di zona waktu WIB (Waktu Indonesia Barat) dapat menyaksikan blue supermoon mulai pukul 18.06 WIB.

Fenomena Langka dengan Dampak Ringan

Blue supermoon adalah peristiwa langka yang tidak terjadi setiap bulan. Hal ini terjadi ketika kombinasi beberapa faktor astronomis saling berpadu, menciptakan penampilan yang luar biasa dan memukau di langit malam. Meskipun fenomena ini memiliki daya tarik yang kuat, tidak ada dampak signifikan pada Bumi.

Yang paling mungkin terpengaruh hanyalah pasang surut air laut yang dapat sedikit lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini tidak akan memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya, fenomena blue supermoon adalah peluang langka bagi masyarakat Indonesia dan seluruh dunia untuk mengamati keindahan alam semesta dengan cara yang istimewa. Ini memberikan pengalaman yang mengagumkan dan mengajak kita semua untuk merenungkan kebesaran dan kompleksitas alam semesta yang luas.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan blue supermoon pada 30 Agustus 2023, dan nikmati pesona Bulan purnama yang lebih besar dan biru.