JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dijaga kualitasnya. Apabila tidak disimpan atau diolah dengan benar, makanan bisa cepat basi dan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, termasuk keracunan makanan.
Dikutip dari laman United States Department of Agriculture (USDA), terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan makanan lebih cepat rusak dan tidak layak dikonsumsi. Faktor-faktor tersebut antara lain paparan cahaya, oksigen, panas, kelembapan, suhu yang tidak sesuai, hingga bakteri pembusuk. Kondisi ini membuat makanan mengalami kerusakan secara bertahap.
Selain memahami penyebabnya, masyarakat juga perlu mengetahui ciri-ciri makanan yang sudah basi. Mengutip WebMD, berikut tanda-tanda makanan tidak lagi aman dikonsumsi:
- Muncul Jamur
Jamur menjadi indikator paling jelas makanan telah basi. Meski demikian, tidak semua makanan berjamur dianggap rusak, misalnya tempe dan oncom yang memang dihasilkan dari proses fermentasi. Namun jamur pada makanan lain kerap disertai bakteri yang berbahaya. - Terpisahnya Zat pada Produk Olahan Susu
Produk seperti yoghurt, keju cottage, atau krim asam bisa mengalami pemisahan zat di permukaan. Jika disertai bau tidak sedap atau jamur, sebaiknya segera dibuang. - Perubahan Warna
Makanan yang berubah warna menjadi lebih gelap, kecokelatan, keabu-abuan, atau muncul bintik hitam menandakan adanya pembusukan atau jamur. - Bau Menyengat
Aroma asam atau tidak sedap, seperti yang sering muncul pada nasi basi, juga menandakan makanan tidak lagi layak konsumsi. - Tekstur Berlendir
Makanan yang sudah basi kerap terasa lengket dan berlendir. Kondisi ini menjadi tanda bahwa makanan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan.
Para ahli mengingatkan, mengonsumsi makanan basi bisa menyebabkan keracunan dengan gejala mual, muntah, hingga diare. Oleh karena itu, masyarakat diminta lebih waspada terhadap kualitas makanan sehari-hari, mulai dari cara penyimpanan, pengolahan, hingga ciri-ciri kerusakan yang muncul.






