SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara kucing, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang rentan terhadap alergi.
Risiko Alergi Akibat Bulu Kucing
Tidak semua orang menyadari bahwa bulu kucing bisa menjadi pemicu alergi. Bulu kucing dan serpihan kulit mati yang bertebaran sering kali memicu reaksi alergi, terutama pada orang yang memiliki riwayat sensitivitas.
Bahkan, alergi bulu kucing cenderung lebih sering terjadi dibandingkan alergi bulu anjing, dengan kasus hampir dua kali lipat lebih banyak. Tidak hanya pada individu yang memiliki riwayat alergi, mereka yang awalnya tidak memiliki alergi pun bisa mengalami reaksi alergi jika terpapar bulu kucing dalam waktu yang cukup lama.
Penyebab Alergi Bulu Kucing
Menurut American Academy of Allergy Asthma and Immunology, sumber utama alergi bulu kucing adalah protein yang terdapat pada bulu, air liur, dan urine kucing. Selain itu, bulu kucing juga sering membawa alergen dari luar seperti serbuk sari, spora jamur, dan partikel kecil lainnya yang dapat memicu respons imun.
Meskipun alergen pada dasarnya tidak berbahaya, sistem imun beberapa orang bereaksi berlebihan terhadapnya dengan melepaskan histamin. Pelepasan histamin inilah yang memicu gejala alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
Gejala Alergi Bulu Kucing yang Perlu Diwaspadai
Bagi orang yang memiliki alergi terhadap bulu kucing, gejalanya bisa muncul dan bertahan bahkan setelah kucingnya tidak ada di sekitar. Ini disebabkan oleh bulu kucing yang dapat menempel pada berbagai benda seperti furnitur, karpet, pakaian, dan seprai. Berikut ini beberapa tanda umum alergi bulu kucing:
- Munculnya bintik kemerahan pada kulit
- Ruam di area tubuh yang bersentuhan langsung dengan alergen
- Gatal-gatal yang terasa pada kulit
- Gejala pernapasan seperti bersin, hidung tersumbat, dan batuk
- Iritasi pada mata yang menyebabkan kemerahan
- Serangan asma, terutama bagi penderita asma
Pada umumnya, gejala alergi ini hanya bersifat ringan hingga sedang. Kasus alergi parah sangat jarang terjadi, tetapi dalam situasi tertentu bisa saja muncul reaksi anafilaksis. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menurunkan tekanan darah ke tingkat yang berbahaya.
Pentingnya Mengenali dan Mencegah Alergi
Agar pengalaman memelihara kucing tetap menyenangkan dan aman, penting untuk mengenali gejala alergi serta mengetahui cara menghindarinya. Jika Anda atau anggota keluarga memiliki riwayat alergi, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk memelihara kucing. Dengan mengetahui risiko dan langkah pencegahannya, memelihara kucing bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan tanpa risiko kesehatan yang berarti.