SUBANG, TINTAHIJAU.com – Muhammad Didin, seorang pemudik setia dari Tangerang, telah memulai perjalanannya menuju Indramayu untuk tahun ke-11 berturut-turut.
Ditemani oleh istri dan ketiga anaknya, Didin menjalani perjalanan yang tidak hanya melelahkan tetapi juga penuh dengan tantangan.
Mengendarai sepeda motor, mereka memulai perjalanan dari rumah pada pukul 04.00, setelah menunaikan ibadah sahur. Namun, perjalanan mereka tidak sekadar perjalanan biasa. Didin dan keluarganya harus memperhatikan kebutuhan anak-anak yang masih kecil, menjaga agar mereka tidak kelelahan atau rewel di perjalanan yang panjang tersebut.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan keluarganya, Didin mengatur istirahat sebanyak tiga kali selama perjalanan. Salah satu istirahat dilakukan di Pos Pam Simpang Panorama Pamanukan, di mana istri Didin bisa menenggak air dan menggunakan toilet yang disediakan petugas. Ini adalah langkah yang penting, terutama mengingat istri Didin masih dalam masa menyusui anak kecilnya.
“Istri saya butuh istirahat sebentar untuk menenggak air dan memastikan bayi kami juga dalam kondisi baik,” kata Didin
Sambil menatap istri yang sedang memperhatikan anak-anak, Didin mengungkapkan rasa syukurnya atas fasilitas yang disediakan petugas di pos tersebut.
Namun, perjalanan mereka tidak hanya tentang kenyamanan fisik. Didin juga harus mempertimbangkan kesejahteraan emosional dan mental keluarganya. Baginya, keluarga di rumah yang telah menunggu dengan sabar adalah motivasi utama untuk sampai ke tujuan dengan selamat. Keberadaan kakek, nenek, dan saudara-saudaranya di Indramayu menjadi daya tarik yang tak tergantikan.
“Keluarga kami di Indramayu telah menunggu dengan sabar setiap tahun. Itu yang membuat kami tetap semangat,” ujar Didin, menggambarkan betapa pentingnya kehadiran keluarga di tujuan akhir perjalanan mereka.
Dengan kesabaran dan kehati-hatian yang tiada henti, Muhammad Didin dan keluarganya berharap dapat tiba di Indramayu dengan selamat. Mereka ingin merayakan momen bahagia bersama keluarga tercinta, sambil menjaga tradisi mudik yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.