Ragam  

Kolaborasi Kemenperin dan Assyifa Peduli Gelar Bimbingan Pengembangan Serat Alam Nanas

SUBANG, TINTAHIJAUcom – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menggelar pelatihan bertajuk “Bimbingan Teknis Wirausaha Baru (WUB) Pengembangan Serat Alam Nanas di Kabupaten Subang”, Senin (28/10) di As-Syifa Jalancagak, Subang.

Pelatihan yang diikuti 35 peserta pelaku UMKM ini dibuka langsung oleh Pembina Industri Ahli Utama, Kementerian Perindustrian, Doddy Widodo. 

Perwakilan Direktur Industri Aneka dan IKM Sandang, Kimia, dan Kerajinan, Kemenperin RI, Dimas Kusumaatmadja mengatakan serat nanas yang sangat potensial dijadikan kerajinan dan produk lainnya. Sehingga dari potensi ini bisa melahirkan wirausaha baru khususnya di Kabupaten Subang.

“Kami melihat dan sangat apresiasi Assyifa Peduli memiliki visi yang sama yaitu pemberdayaan masyarakat yang ghirohnya itu berlandaskan nilai-nilai keislaman. Tentunya kami dari pemerintah mendukung berjalannya ekosistem serat alam di Subang ini bisa lebih baik lagi. Sehingga terlaksanakanlah pelatihan selama sepekan ini,” terang Dimas Kusumaatmadja

Dimas memaparkan bahwa nanas yang melimpah di Kabupaten Subang belum banyak yang memanfaatkan potensi serat alamnya. Padahal, menurutnya, serat nanas ini bisa memiliki penambahan nilai manfaat dalam benuk nilai ekonomis.

“Kenapa relevan dengan wirausaha baru karena tidak banyak yang memanfaatkan potensi serat alam ini. Di mana kalau saya main ke Subang hanya pemanfaatan buahnya saja dan daun nanas digunakan untuk pakan ternak. Padahal, serat nanas ini bisa memiliki penambahan nilai manfaat dalam benuk nilai ekonomis. Artinya, akan menjadi nilai tambah yang sangat bermanfaat dalam hal ini bisa dijadikan unsur sandang,” jelasnya.

Pengolahan serat nanas menjadi benang memang membutuhkan bantuan teknologi yang lebih canggih, sehingga Dimas berharap selain bisa memberikan manfaat dalam rangka pemberdayaan masyarakat bersama Assyifa Peduli, setelah terlaksananya pelatihan ini dapat menggaet investor untuk bekerja sama.

“Memang pengolahan benangnya butuh campur tangan teknologi investasi besar gitu ya, tapi untuk kerajinannya butuh pemberdayaan masyarakat. Sehingga untuk keterampilannya sendiri kami bekerja sama dengan Assyifa Peduli khususnya karena kami yakin Assyifa Peduli berdampak bagi masyarakat Kabupaten Subang,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur LAZ Assyifa Peduli, Ahmad Sahirul Alim, berharap dapat tercipta sentra usaha baru setelah terlaksananya pelatihan ini.

Dia juga berharap program pemberdayaan semacam ini terus terjalin sehingga bisa memberi  kebermanfaatannya untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Subang.

Menurutnya, Assyifa Peduli sebagai lembaga sosial ini yang memiliki program yang sama, yakni pemberdayaan masyarakat yang salah satunya di sektor wirausaha.

“Tentu harapannya bisa terbentuk sentra usaha baru di masyarakat Kabupaten Subang dengan mengoptimalkan potensi serat alam ini. Insyaa Allah setelah terlaksana bimbingan teknis ini, akan ada pendampingan lanjutan sehingga besar harapan kami program pemberdayaan Assyifa Peduli dapat terus menjalin kerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI yang tentunya bisa meluaskan kebermanfaatannya untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Subang,” tutur Ustadz Ahmad.