SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Ribuan jamaah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) membanjiri area Pesantren Mumtaz Mizani, Subang, dalam acara pelantikan pengurus baru, Sabtu (5/7/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Pesantren, Dr. KH. Maman Imanulhaq, yang juga anggota DPR RI Komisi VIII.
Dalam sambutannya, Kiai Maman menegaskan pentingnya peran pesantren tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan moral, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam kebangkitan ekonomi syariah, khususnya industri halal.
“Pesantren tidak hanya menjadi benteng akidah dan moral, tapi juga harus menjadi pelopor dalam kebangkitan ekonomi syariah. Indonesia punya potensi besar dalam industri halal, dan pesantren harus mengambil peran strategis di dalamnya,” ujar Kiai Maman.
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Ketua PCNU Subang KH Satibi, Ketua Banom NU KH Eka Munawar Putra, dan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Subang KH Sulaeman. Mereka tampak duduk bersama Ketua Panitia Iwan Setia. Hadir pula Kasubag Kemenag Subang Rd. Finy Sulistyawati, Ketua Muslimat Subang Hj. Iis Mamah Salamah, serta Ketua Fatayat Majalengka Hj. Upik Rofiqoh yang juga anggota Dewan Pendidikan Majalengka.
Kehadiran para tokoh ini menjadi bentuk dukungan terhadap peran strategis Pesantren Mumtaz Mizani dalam membangun SDM unggul dan memperkuat kemandirian ekonomi umat di Subang dan sekitarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Satgas Halal Kanwil Kemenag Jawa Barat menghadirkan Imam Mutawakkil untuk memberikan penyuluhan terkait pentingnya sertifikasi halal bagi produk-produk pesantren dan UMKM.
“Produk halal bukan hanya kewajiban syar’i, tapi juga menjadi daya saing utama dalam industri global. Sertifikasi kini lebih mudah diakses, dan kami siap mendampingi pelaku UMKM termasuk komunitas pesantren,” jelas Imam.
Dukungan terhadap ekosistem halal juga diperkuat dengan kehadiran tim dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, yang memberikan sosialisasi dan langkah konkret untuk mendorong sertifikasi produk halal di lingkungan pesantren.
Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi Pesantren Mumtaz Mizani untuk memperluas kontribusi sosial-keagamaan sekaligus memperkuat peran dalam pembangunan ekonomi berbasis halal yang inklusif dan berkelanjutan.