JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Di tengah kesibukan sehari-hari, banyak orang terbiasa makan dengan tergesa-gesa. Entah karena dikejar pekerjaan, ingin cepat kenyang, atau sekadar menjadi kebiasaan, makan terburu-buru ternyata dapat merugikan kesehatan.
Sejumlah penelitian menunjukkan, mengunyah makanan dengan perlahan justru memiliki manfaat besar bagi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga membantu mengendalikan nafsu makan.
Menurut Harvard Health Publishing, otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menerima sinyal kenyang dari hormon pencernaan seperti GLP-1 dan PYY. Artinya, ketika seseorang makan terlalu cepat, mereka berpotensi mengonsumsi kalori berlebihan sebelum otak menyadari bahwa tubuh sudah cukup.
Sebaliknya, mengunyah perlahan memberi kesempatan tubuh beradaptasi sehingga rasa kenyang lebih cepat terasa. Sebuah meta-analisis pada 2015 menemukan bahwa peserta yang mengunyah makanan lebih lama cenderung makan lebih sedikit. Dalam eksperimen, peningkatan kunyahan dari 15 menjadi 40 kali per suapan terbukti mampu menurunkan asupan kalori hingga 15 persen.
Dampak bagi Pencernaan dan Metabolisme
Tidak hanya soal kendali nafsu makan, mengunyah perlahan juga memberikan manfaat langsung pada sistem pencernaan. Makanan yang dikunyah lebih halus memudahkan enzim di mulut memecah karbohidrat dan lemak sejak awal.
Penelitian yang dipublikasikan pada 2021 bahkan menjelaskan, kebiasaan ini dapat meningkatkan thermogenesis pasca-makan atau penggunaan energi tubuh setelah makan. Meski efeknya kecil per kali makan, dalam jangka panjang kebiasaan tersebut dapat mendukung metabolisme.
Selain itu, makanan yang lebih halus akan lebih mudah diserap usus sehingga mengurangi risiko perut kembung, gas berlebih, maupun heartburn.
Cara Praktis Melatih Makan Lebih Lambat
Mengubah kebiasaan makan cepat memang tidak mudah, namun sejumlah langkah sederhana bisa membantu:
- Hitung jumlah kunyahan, mulai dari 20 kali per suapan.
- Letakkan sendok atau garpu sejenak setiap selesai menyuap.
- Hindari distraksi seperti menonton TV atau bermain ponsel saat makan.
- Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah, dan kacang yang membutuhkan lebih banyak kunyahan.
- Terapkan teknik mindful eating, dengan fokus pada rasa, tekstur, dan aroma makanan.
Para ahli menekankan, meskipun terdengar sepele, kebiasaan mengunyah perlahan dapat memberi dampak signifikan bagi kesehatan. Dengan memberi waktu otak untuk merespons sinyal kenyang, seseorang dapat mencegah makan berlebihan sekaligus mendukung pola hidup yang lebih sehat.






