SUBANG, TINTAHIJAU.com – Saat menjalankan ibadah puasa, pola makan mengalami perubahan yang dapat memengaruhi sistem pencernaan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah perut kembung akibat gas berlebih, yang dapat mengganggu kenyamanan saat berpuasa.
Tanpa disadari, beberapa jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur atau berbuka dapat memicu produksi gas dalam perut. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat menyebabkan perut kembung dan cara mengatasinya.
1. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan merupakan salah satu makanan yang dapat meningkatkan produksi gas dalam perut. Hal ini disebabkan oleh kandungan raffinose, yaitu gula kompleks yang sulit dicerna oleh enzim dalam usus kecil. Ketika mencapai usus besar dalam keadaan belum terurai, raffinose difermentasi oleh bakteri usus dan menghasilkan gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana.
Beberapa jenis kacang-kacangan yang tinggi kandungan raffinose antara lain kacang merah, kacang tanah, dan kacang hijau. Untuk mengurangi efek kembung, sebaiknya kacang-kacangan direndam terlebih dahulu sebelum dimasak agar kandungan gasnya berkurang.
2. Sayuran Cruciferous
Sayuran jenis cruciferous seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan asparagus juga dapat memicu perut kembung. Sayuran ini mengandung serat tinggi dan raffinose, yang sulit dicerna oleh tubuh dan langsung difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan gas berlebih.
Meskipun dapat menyebabkan kembung, sayuran ini tetap kaya manfaat karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. Untuk mengurangi efek kembung, sebaiknya sayuran cruciferous dimasak hingga benar-benar matang dan dikonsumsi dalam porsi yang tidak berlebihan.
3. Buah-Buahan
Beberapa buah seperti apel, pir, peach, dan pisang mengandung sorbitol dan gula alkohol alami yang sulit dicerna oleh usus halus. Senyawa ini difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas yang dapat menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pencernaan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap FODMAPs (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols).
Untuk mengurangi efek kembung, konsumsi buah dalam porsi yang wajar dan pilih buah yang lebih mudah dicerna, seperti pepaya atau melon.
4. Biji-Bijian Utuh
Biji-bijian utuh seperti gandum dan oat kaya akan serat, raffinose, dan pati, yang dapat menyebabkan produksi gas setelah dicerna oleh usus besar. Namun, beras merupakan satu-satunya jenis biji-bijian yang tidak menyebabkan gas berlebih.
Bagi mereka yang sensitif terhadap gluten, biji-bijian tertentu juga dapat memicu perut kembung. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis biji-bijian yang dikonsumsi dan memilih alternatif yang lebih mudah dicerna.
5. Produk Olahan Susu
Produk olahan susu seperti susu, keju, dan es krim mengandung laktosa, yang sulit dicerna oleh orang dengan intoleransi laktosa. Jika tubuh kekurangan enzim laktase, laktosa yang tidak terurai akan difermentasi oleh bakteri usus dan menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung.
Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya pilih produk susu bebas laktosa atau alternatif nabati seperti susu almond dan susu kedelai.
Selama berpuasa, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi agar tetap nyaman dan terhindar dari masalah pencernaan seperti perut kembung. Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi raffinose, sorbitol, dan laktosa serta memperhatikan cara memasaknya dapat membantu mengurangi produksi gas dalam perut.
Dengan pemilihan makanan yang tepat, ibadah puasa dapat dijalani dengan lebih nyaman dan optimal.