Ragam  

Manggis Dinobatkan Sebagai Buah Terenak di Asia Tenggara, Geser Popularitas Durian

SUBANG, TINTAHIJAU.com Predikat “raja buah” yang selama ini melekat pada durian tampaknya mulai tergeser. Dalam daftar terbaru Top 26 Southeast Asian Fruits yang dirilis TasteAtlas pada 13 Agustus 2025, manggis justru dinobatkan sebagai buah terenak di Asia Tenggara.

TasteAtlas, ensiklopedia kuliner tradisional dunia yang dikenal luas, menyusun daftar tersebut berdasarkan penilaian pakar kuliner serta pengguna. Hasilnya, manggis asal Indonesia berhasil menempati posisi pertama dengan rating 4,5.

Buah berkulit ungu ini dipuji karena teksturnya yang lembut dan juicy, serta rasa manis berpadu asam yang seimbang. Tak hanya itu, manggis dianggap serbaguna karena bisa dinikmati langsung maupun diolah menjadi smoothies, teh, dessert, hingga es krim.

Di posisi kedua terdapat pisang mas dari Malaysia yang hanya berukuran 10–15 sentimeter, namun disukai karena rasanya manis dan teksturnya creamy. Sementara itu, posisi ketiga ditempati pisang raja dari Indonesia yang dikenal dengan rasa manis menyenangkan, tekstur lembut, serta aroma citrus yang khas.

Pisang latundan asal Filipina berada di urutan keempat, diikuti oleh calamansi—jeruk khas Filipina—di posisi kelima dengan rating 4,3. Buah ini populer karena kerap dipakai untuk berbagai olahan makanan maupun minuman.

Di urutan keenam, kelapa asal Ben Tre, Vietnam, turut masuk daftar berkat airnya yang lebih manis serta daging lebih berlemak. Rambutan menempati posisi ketujuh dengan rating 4,1, bahkan di Filipina bijinya sering dipanggang sebagai camilan.

Barulah di posisi kedelapan muncul durian, yakni jenis Musang King dari Malaysia dengan rating 4,1. Padahal durian dikenal luas sebagai buah yang melegenda sejak 1980-an berkat dagingnya yang creamy serta cita rasa intens.

Hasil pemeringkatan ini menunjukkan bahwa kekayaan buah tropis Asia Tenggara sangat beragam, dan selera masyarakat terus berkembang. Manggis yang dulu kerap disebut “queen of fruits” kini benar-benar naik takhta, meninggalkan durian di belakang.