Meski begitu, hal ini bukannya tanpa hambatan. Untuk memproduksi keripik singkong andalannya, Sahroni dan istri harus menggunakan mesin manual. Saat produksi masih berjumlah sedikit, hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun lain halnya dengan saat pesanan jumlah pesanan semakin besar. Dengan hanya mengandalkan mesin manual, mereka seringkali kewalahan dan terpaksa menambah jangka waktu produksi menjadi lebih lama. Meski begitu, Krispy Yammy Babeh berhasil melewati hambatan ini dengan menambah tenaga kerja di dapur.
Dilansir dari website resmi mereka, Krispy Yammy Babeh mendefinisikan produknya sebagai hasil inovasi dari keripik singkong konvensional. Keripik mereka diolah secara berbeda sehingga menghasilkan camilan sehat dengan sensasi gurih yang khas. Produk ini memiliki sembilan varian rasa, yaitu original, keju, keju pedas, jagung, jagung pedas, ayam bakar, sapi panggang, balado ijo, dan rendang.
Ade Sulistyowati, yang merupakan co-owner dari bisnis ini, menjelaskan bahwa singkong dipilihnya sebagai bahan utama lantaran murah dan mudah ditemukan di pasar. Selain itu, proses penanaman dan pengolahannya pun tergolong sederhana. Dengan begitu, mereka tidak akan kesulitan mendapat bahan baku produk dan bisa menjualnya dengan harga yang terjangkau.
Saat ditanya tentang bagaimana usaha ini sukses berkembang seperti sekarang, Bunda Elis menjawab bahwa salah satu rahasianya adalah inovasi. Ya, terus berinovasi dengan produk, strategi bisnis, dan kemasan baru adalah kunci suksesnya Krispy Yammy Babeh. Secara konsisten, bisnis ini terus mengevaluasi kinerja dan selera pasar setiap tahunnya.
Dalam lima tahun belakangan, telah banyak perubahan yang terjadi di dalam bisnis Krispy Yammy Babeh, mulai dari segi pengemasan hingga pemasaran produk. Saat pertama muncul, produk ini menggunakan kemasan plastik bening sederhana. Seiring dengan semakin apiknya strategi branding mereka, Bunda Elis juga memperkenalkan kemasan baru dengan bahan alumunium foil dan desain yang lebih menarik. “Hampir setiap awal tahun Yammy Babeh melakukan revisi kemasan,” ujarnya.
Diakuinya, setiap akhir tahun tim Krispy Yammy Babeh melakukan evaluasi internal sekaligus riset untuk strategi bisnis di tahun selanjutnya. Riset ini dilakukan secara eksternal kepada para pelanggan tetap, dengan menggunakan Google Form dan interview langsung. Salah satu hal yang selalu mereka lakukan adalah merevisi kemasan dan berinovasi dalam varian rasa.