Ragam

Mencegah Gangguan Pencernaan Selama Puasa Ramadan

×

Mencegah Gangguan Pencernaan Selama Puasa Ramadan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Sakit perut

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Puasa Ramadan sering kali diiringi dengan berbagai gangguan pencernaan, seperti diare, nyeri ulu hati, dan asam lambung. Hal ini umumnya disebabkan oleh pola makan yang kurang tepat saat berbuka dan sahur. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan kebiasaan makan yang sehat agar puasa tetap lancar dan tubuh tetap bugar.

Penyebab Gangguan Pencernaan Saat Puasa

Menurut Dr. Ifa Mufida dari Poliklinik Universitas Negeri Malang (UM), sebagian besar gangguan pencernaan selama puasa terjadi karena beberapa faktor, seperti tidak sahur, kurang minum air putih, atau mengonsumsi makanan yang merangsang asam lambung. Setelah berpuasa sekitar 14 jam, lambung dalam keadaan kosong. Jika langsung diisi dengan makanan yang dapat meningkatkan asam lambung, gangguan pencernaan pun dapat terjadi.

Menghindari Makanan yang Merangsang Asam Lambung

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat memicu asam lambung, antara lain:

  • Makanan pedas
  • Makanan berminyak
  • Makanan bersantan
  • Makanan berlemak
  • Makanan dengan gas tinggi, seperti kol, durian, dan nangka
  • Makanan instan yang mengandung bahan kimia, penyedap, pengawet, dan pewarna

Menghindari makanan di atas dapat membantu menjaga keseimbangan asam lambung dan mencegah gangguan pencernaan selama puasa.

Memilih Karbohidrat Kompleks

Untuk menjaga energi tetap stabil dan memberikan rasa kenyang lebih lama, disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat berbuka dan sahur. Karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan oleh tubuh, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.

Beberapa sumber karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat puasa adalah:

  • Buah-buahan
  • Kacang-kacangan
  • Sayuran
  • Gandum utuh
  • Polong-polongan

Memenuhi Kebutuhan Cairan

Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah hal yang penting selama puasa. Jika tubuh kekurangan cairan, risiko mengalami sembelit, sakit kepala, dan nyeri punggung akan meningkat. Kurangnya konsumsi air putih juga dapat memperburuk kondisi asam lambung.

Sebagai panduan, kebutuhan cairan orang dewasa rata-rata adalah 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari. Selama puasa, asupan ini dapat dibagi menjadi:

  • 4 gelas saat berbuka puasa
  • 4 gelas saat sahur

Dengan pola minum yang teratur, tubuh akan tetap terhidrasi dengan baik dan proses pencernaan menjadi lebih lancar.

Menghindari Tidur dalam Keadaan Perut Kenyang

Tidur setelah makan besar dapat menghambat sistem pencernaan dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Untuk menghindari masalah ini, disarankan untuk berhenti makan setidaknya dua jam sebelum tidur.

Membagi waktu makan dengan baik selama puasa Ramadan juga dapat membantu mengurangi gangguan pencernaan. Hindari makan dalam jumlah besar sekaligus dan usahakan mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil namun sering.

Gangguan pencernaan selama puasa Ramadan dapat dicegah dengan menerapkan pola makan yang sehat. Menghindari makanan yang merangsang asam lambung, memilih karbohidrat kompleks, mencukupi kebutuhan cairan, dan tidak tidur dalam keadaan perut kenyang adalah beberapa langkah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dengan menerapkan kebiasaan ini, puasa Ramadan dapat berjalan dengan lebih nyaman dan lancar.