SUBANG, TINTAHIJAU.com – Fenomena terbangun pada jam 3 atau 4 pagi nampaknya menjadi kebiasaan sebagian orang, dengan sekitar satu dari tiga orang mengalami hal ini, yang diduga semakin meningkat sejak dimulainya pandemi.
Meskipun terkesan wajar, namun kenyataannya, ini berkaitan erat dengan faktor stres dan beberapa hal lainnya, menurut para ahli tidur.
Menurut Greg Murray, Direktur Pusat Kesehatan Mental di Universitas Teknologi Swinburne Australia, stres tidak secara langsung membuat seseorang lebih sering terbangun di malam hari. Namun, stres dapat membuat kita lebih sadar akan kejadian tersebut.
Setiap malam, kita sebenarnya terbangun beberapa kali, terutama tidur ringan pada paruh kedua malam. Saat tidur nyenyak, kita tidak menyadari momen-momen ini, tetapi ketika ada sedikit stres, kemungkinan besar kita akan terbangun dan menjadi sepenuhnya sadar.
Bukan hanya stres, faktor-faktor lain juga dapat memengaruhi pola tidur. Jadwal tidur yang tidak menentu dan kurangnya udara segar dapat merusak kualitas tidur, membangunkan kita di malam hari. Hal ini diungkapkan oleh Murray sebagai salah satu penyebab terbangunnya pada jam 3 atau 4 pagi.
Aneesa Das, asisten direktur Program Pengobatan Tidur di Ohio State Wexner Medical Center, menjelaskan bahwa selama siklus tidur malam, manusia berada di antara rapid-eye movement (REM) dan tidur non-REM.
Setiap tahap tidur memiliki ambang batas yang berbeda dalam hal seberapa mudah kita dapat terbangun. Beberapa orang mungkin terbangun pada waktu yang sama setiap malam karena mencapai tahap tidur ringan dan sadar pada jam tersebut.
Namun, mengapa jam 3 atau jam 4 pagi menjadi waktu yang umum untuk terbangun? Menurut Michael K Scullin, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Baylor University di Texas, ini mungkin terkait dengan fakta bahwa ketika pagi semakin dekat, kita menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur REM yang relatif ringan dan penuh mimpi. Beberapa orang mungkin terbangun dari mimpi kecemasan pada waktu tersebut.
Untuk mengatasi kekhawatiran dan stres yang mungkin menyebabkan terbangun pada jam tersebut, Scullin merekomendasikan menyimpan buku catatan di samping tempat tidur. Dengan menuliskan semua hal yang harus dilakukan serta kekhawatiran atau pemicu stres lainnya, dapat membantu mengurangi pikiran yang mengganggu dan meningkatkan kualitas tidur.
Dengan pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi tidur, diharapkan orang dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pola tidur dan kesejahteraan tidur mereka secara keseluruhan.
Sumber: detikcom