SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Berikut ini merupakan penjelasan hadis tentang mengapa makan sahur sunnah untuk diakhirkan.
Kita tahu, bahwa faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa.
Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam tentu juga memberatkan. Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya.
Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari sholat Shubuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.” (Fath Al-Bari, 4: 138).
Lalu kapan waktu nabi melakukan makan sahur, berikut penjelasan hadis dari Anas bin Malik Ra.
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan sholat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097).
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarah Shahih Muslim, 7: 184).
Itulah penjelasan tentang makan sahur sunnah untuk diakhirkan yang dilansir tintahijau.com dari fiqih wanita. Selasa, (12/03).