Ragam  

Mengenal Manfaat dan Risiko Konsumsi Pare Berlebihan

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pare, atau dikenal juga sebagai bitter melon, adalah tanaman herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional.

Meskipun rasanya pahit, pare memiliki tempat istimewa dalam berbagai masakan Indonesia dan dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi pare secara berlebihan dapat menimbulkan sejumlah efek samping yang merugikan.

Kandungan dan Manfaat Pare

Pare mengandung beberapa senyawa aktif seperti alphamomorchorin, betamomorchorin, dan momordica antiviral protein 30 (MAP30) yang diketahui memiliki aktivitas anti-HIV. Kandungan-kandungan ini menjadikan pare sebagai pilihan alami dalam upaya menjaga kesehatan. Namun, mengonsumsi pare dalam jumlah yang berlebihan tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan efek samping.

Dampak Negatif Konsumsi Pare Berlebihan

1. Keracunan

Pare mengandung cucurbitacin, senyawa pahit yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Orang yang alergi terhadap cucurbitacin bisa mengalami sesak napas. Anak-anak terutama rentan terhadap keracunan cucurbitacin ini.

2. Diare

Kandungan serat yang tinggi pada pare memang bermanfaat untuk mencegah sembelit. Namun, konsumsi berlebihan justru dapat memicu diare dan masalah pencernaan lainnya.

3. Meningkatkan Potensi Keguguran

Pare tidak dianjurkan untuk ibu hamil, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Penelitian menunjukkan bahwa pare dapat memicu kontraksi rahim yang berisiko menyebabkan keguguran, perdarahan, abortus, dan persalinan prematur. Biji pare juga mengandung vicine yang dapat menyebabkan favism atau kekurangan enzim G6PD pada ibu hamil.

4. Membawa Dampak Buruk untuk Kesehatan Hati

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Analytical Biochemistry pada tahun 2016 menemukan bahwa ekstrak air pare dosis tinggi dapat menyebabkan hepatotoksisitas, yaitu kerusakan hati akibat zat beracun. Konsumsi pare dalam dosis tinggi dan jangka panjang dapat menyebabkan peradangan hati.

5. Mengganggu Kesehatan Ginjal

Studi di Journal of Nephropathology pada tahun 2014 menunjukkan bahwa dosis pare hingga 4.000 mg/kg berat badan dianggap aman untuk tikus putih, tetapi dosis lebih tinggi dapat menyebabkan masalah ginjal.

6. Irama Jantung Tidak Teratur

Konsumsi pare berlebihan dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur. Studi kasus dalam jurnal Annals of Saudi Medicine melaporkan seorang pria yang mengalami gangguan irama jantung setelah mengonsumsi jus pare, meskipun sebelumnya tidak memiliki riwayat masalah jantung.

7. Mengganggu Pengobatan Pasien Diabetes

Pare dapat menurunkan kadar gula darah. Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat penurun gula darah, ada risiko kadar gula darah menjadi terlalu rendah, yang berbahaya bagi penderita diabetes. Meskipun pare terbukti dapat menurunkan gula darah, efektivitasnya tidak sebanding dengan obat diabetes yang telah disetujui.

Pare memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama dalam pengobatan tradisional. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi pare dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang hamil, konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan pare ke dalam diet Anda.