JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Hari Anak Nasional (HAN) merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menegaskan komitmen dalam melindungi hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Peringatan HAN setiap tanggal 23 Juli tidak semata menjadi agenda seremoni tahunan, tetapi memiliki akar sejarah dan dasar hukum yang kuat.
Awal Mula Peringatan HAN
Gagasan memperingati Hari Anak Nasional berangkat dari kesadaran negara akan pentingnya memberikan ruang, perhatian, dan perlindungan khusus kepada anak-anak. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Kesadaran ini kemudian diperkuat dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Dalam undang-undang tersebut, anak diakui sebagai potensi bangsa sekaligus penerus cita-cita luhur yang telah dirintis oleh generasi sebelumnya. Oleh karena itu, anak-anak harus diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh secara wajar, baik secara jasmani, rohani, maupun sosial.
Berdasarkan semangat tersebut, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 menetapkan bahwa tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Penetapan tanggal ini merujuk pada hari disahkannya UU Kesejahteraan Anak, yaitu 23 Juli 1979.
Peringatan HAN 2025: Lebih Dekat ke Masyarakat
HAN 2025 hadir dengan konsep baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya peringatan puncak hanya dilakukan secara terpusat di satu kota, kali ini peringatan HAN dilaksanakan secara merata hingga ke tingkat desa, mencerminkan semangat inklusivitas dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI mengusung tema utama HAN 2025:
“Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”.
Tema ini sejalan dengan visi Indonesia Emas, yang menempatkan anak-anak sebagai pilar utama dalam membangun masa depan bangsa yang unggul.
Subtema HAN 2025:
- Generasi Emas Bebas Stunting: Investasi Gizi Sejak Dini
- Anak Cerdas Digital: Aman dan Positif di Dunia Maya
- Pendidikan Inklusif untuk Semua: Tak Ada Anak Tertinggal
- Anak Stop Perkawinan Anak: Wujudkan Impian Anak Indonesia
- Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045: Hentikan Kekerasan Sekarang
Hari Anak Nasional bukan hanya tentang perayaan, tetapi tentang komitmen kolektif seluruh elemen bangsa untuk memastikan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung potensi terbaik mereka. Dari lahirnya undang-undang, hingga perluasan jangkauan perayaan ke tingkat desa, HAN menjadi pengingat bahwa anak-anak adalah investasi terbesar bangsa menuju masa depan Indonesia yang lebih gemilang.