SUBANG, TINTAHIJAU.com – Stroke adalah kondisi kesehatan serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (bekuan darah) atau pecahnya pembuluh darah. Gangguan ini menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen, sehingga komunikasi antar sel saraf terganggu. Hal ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Menurut laman Mayo Clinic, ada dua jenis utama stroke: stroke iskemik, yang disebabkan oleh arteri yang tersumbat, dan stroke hemoragik, yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Kedua kondisi ini sama-sama berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Selain itu, ada juga kondisi yang disebut serangan iskemik transien (TIA), atau sering disebut sebagai stroke ringan. TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu sementara. Meskipun tidak menyebabkan gejala jangka panjang, TIA tetap memerlukan perhatian serius karena dapat menjadi tanda awal dari stroke yang lebih besar di masa depan.
Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai
Gejala stroke bervariasi tergantung pada bagian otak yang terdampak. Salah satu gejala yang paling umum dan sering diabaikan adalah wajah terkulai. Menurut American Heart Association, wajah terkulai terjadi ketika salah satu sisi wajah melemah atau mati rasa. Ketika seseorang mencoba tersenyum, satu sisi wajah mungkin tidak bergerak atau terkesan layu.
Selain wajah terkulai, stroke juga dapat menyebabkan kelemahan otot di sekitar mata, bibir, dan mulut. Kondisi ini biasanya memengaruhi bagian bawah wajah, namun jika stroke terjadi di batang otak, dampaknya bisa meluas hingga ke dahi. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk ngiler dan ucapan cadel.
Tanda-Tanda Awal Stroke
Mengenali tanda-tanda awal stroke sangat penting untuk mendapatkan penanganan segera. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Wajah terkulai: Salah satu sisi wajah, termasuk mata atau mulut, terlihat jatuh atau tidak bisa digerakkan.
- Kelemahan lengan: Tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya karena kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.
- Ucapan tidak jelas: Sulit berbicara atau ucapan terdengar kacau.
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami tanda-tanda ini, segera hubungi layanan kesehatan. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi risiko kerusakan otak lebih lanjut dan meningkatkan peluang pemulihan.
Kelompok Risiko Tinggi
Orang yang berusia lanjut, penderita diabetes, dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi berada pada kelompok risiko tinggi terkena stroke. Jika Anda atau keluarga termasuk dalam kelompok ini, penting untuk selalu waspada terhadap tanda-tanda stroke dan segera mencari pertolongan medis jika gejala muncul.
Deteksi dini dan tindakan cepat sangatlah penting dalam menangani stroke. Jangan pernah ragu untuk menghubungi dokter atau layanan kesehatan jika Anda merasa ada gejala yang mencurigakan, karena penanganan tepat waktu dapat menyelamatkan nyawa.





