SUBANG, TINTAHIJAU.com – Hampir semua peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus dan truk terjadi karena rem blong ketika melewati jalanan menurun. Tidak jarang, insiden tragis ini menelan korban jiwa dan harta benda.
Namun, mengapa hal ini sering terjadi? Menurut Achmad Wildan, seorang Investigator Senior dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), hampir seluruh kecelakaan melibatkan bus dan truk terjadi di jalur menurun karena karakteristik medan yang curam.
Dalam sebuah Webinar dengan tema ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS, Wildan menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong terjadi di jalanan menurun.
Hal ini dipengaruhi oleh geometri jalan yang memaksa kendaraan untuk menggunakan rem dalam kondisi berat. “Kondisi jalan yang menurun bersama dengan prosedur pengemudi yang kurang tepat menjadi penyebab utama kecelakaan ini,” ujarnya seperti dikutip dari laman KOMPAS.com
Salah satu contoh tragis terjadi saat sebuah bus rombongan wisata dari SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan di daerah Ciater, Subang. Bus tersebut diduga mengalami rem blong sehingga menabrak satu buah motor dan mobil yang menewaskan 11 orang serta pluhan lainnya luka-luka. Ironisnya, Wildan menyatakan bahwa meningkatnya kualitas jalan justru tidak selalu mengurangi kecelakaan, melainkan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Dari sumber yang sama Wildan menyebutkan bahwa kecelakaan sebenarnya bisa dikurangi dengan menghilangkan jalanan menurun, namun hal ini membutuhkan biaya yang besar yang mungkin tidak tersedia.
Solusi yang ditempuh pemerintah adalah memperbaiki kondisi jalan dan menyediakan tanda-tanda serta pembatas jalan yang memadai. Namun demikian, hal ini tidak selalu efektif karena kondisi jalan yang semakin baik dapat membuat pengemudi kurang waspada dan cenderung mengabaikan prosedur yang seharusnya diikuti.
Wildan menegaskan bahwa rem blong dapat dihindari jika pengemudi mematuhi prosedur yang tepat, seperti menggunakan gigi rendah sebelum memasuki jalanan menurun. Rem utama sebaiknya tidak dipaksa beroperasi melebihi kapasitasnya, karena hal ini dapat menyebabkan berbagai jenis rem blong. “Penting untuk memahami prosedur yang benar saat melintasi jalanan menurun agar kecelakaan dapat dihindari,” tambahnya.
Dengan demikian, faktor geometri jalan dan perilaku pengemudi memainkan peran kunci dalam banyaknya kecelakaan akibat rem blong pada truk dan bus di jalanan menurun. Upaya pencegahan dan kesadaran akan pentingnya prosedur yang benar menjadi kunci dalam mengurangi risiko kecelakaan yang seharusnya dapat dihindari.
Sumber: KOMPAS.com