Ragam  

Misteri Terbaru dari Lukisan Monalisa Terungkap

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Leonardo Da Vinci, seorang polimatik terkenal dari era Renaisans, selalu dikenal sebagai salah satu seniman paling inovatif dalam sejarah seni.

Namun, baru-baru ini, para peneliti telah mengungkapkan sisi lain dari karya ikoniknya seperti Mona Lisa dan The Last Supper – penggunaan bahan kimia misterius yang digunakan dalam pembuatannya.

Para peneliti yang memeriksa sampel mikro dari sudut lukisan Mona Lisa mengungkapkan keberadaan plumbonacrite, senyawa beracun yang hanya stabil dalam lingkungan basa.

Senyawa ini terbentuk ketika minyak dan timbal (II) oksida bercampur, dan mengejutkan dunia seni dengan rahasia yang tersembunyi di bawah lapisan luar Mona Lisa.

Ketika melukis Mona Lisa dan banyak lukisan lainnya pada awal tahun 1500-an, seniman tidak menggunakan kanvas seperti yang umumnya kita bayangkan. Mereka melukis pada papan kayu, yang memerlukan lapisan dasar yang tebal untuk mendukung karya seni mereka.

Sebagai metode umum, seniman pada masa itu menggunakan zat yang disebut gesso, yang berasal dari plester Paris. Namun, penemuan plumbonacrite mengungkapkan bahwa Da Vinci mungkin menggunakan pigmen timbal putih yang dicampur dengan minyak yang mengandung timbal (II) oksida.

Studi yang dipublikasikan di Journal of American Chemical Society menunjukkan bahwa plumbonacrite adalah tanda paling mencolok dalam sampel tersebut.

Para peneliti menyarankan bahwa Leonardo Da Vinci mungkin berusaha menciptakan cat kental dengan minyak yang mengandung timbal (II) oksida untuk menutupi panel kayu Mona Lisa. Penggunaan timbal (II) oksida ini mungkin juga bertujuan untuk membantu cat yang diaplikasikan di atasnya untuk mengering.

Namun, ketika tim peneliti mencari referensi tentang penggunaan bahan kimia ini dalam tulisan Da Vinci, mereka hanya menemukan referensi ambigu yang kemungkinan terkait dengan plumbonacrite. Hal ini menunjukkan bahwa Da Vinci mungkin telah menggunakan teknik yang jauh lebih maju dari zamannya.

Salah satu aspek menarik lainnya adalah bahwa penggunaan plumbonacrite tampaknya hanya terbatas pada pengobatan kulit dan rambut pada masa itu, bukan pada seni lukis. Teknik ini baru ditemukan dalam lukisan lainnya pada abad ke-17 oleh seniman terkenal seperti Rembrandt.

Selain Mona Lisa, peneliti juga menganalisis lukisan The Last Supper dan menemukan bahwa karya tersebut juga mengandung lapisan dasar beracun yang sama.

Ini membuka pintu untuk lebih banyak penelitian dan analisis tentang penggunaan bahan kimia dalam seni Da Vinci dan dampaknya pada karya seni yang telah menjadi ikon dunia. Leonardo Da Vinci, seperti biasa, tetap menjadi sumber inspirasi dan misteri yang terus dipecahkan oleh peneliti modern.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini