Ragam  

OJK Cirebon Dorong Akses Kredit Produktif bagi Petani Indramayu

INDRAMAYU, TINTAHIJAU.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menegaskan komitmennya dalam memperkuat akses pembiayaan bagi sektor pertanian di Kabupaten Indramayu. Langkah ini dianggap krusial mengingat peran penting pertanian sebagai tulang punggung perekonomian lokal.

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, menyatakan bahwa diperlukan strategi khusus agar para petani dapat memperoleh pembiayaan yang layak dan berkelanjutan. Menurutnya, perluasan akses keuangan dan dorongan terhadap pembiayaan produktif menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Penting untuk memperluas akses keuangan, mendorong pembiayaan produktif, serta memastikan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” ujar Agus saat ditemui pada Senin (29/9/2026).

Agus juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Indramayu menempati posisi teratas dalam penyerapan kredit di wilayah kerja OJK Cirebon. Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku usaha tani, terhadap modal usaha yang mudah diakses.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya penyaluran pembiayaan secara tepat sasaran agar benar-benar mampu meningkatkan produktivitas dan ketahanan ekonomi daerah. OJK pun terus mendorong kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk menyusun skema pembiayaan yang tidak hanya berhenti pada ketersediaan dana, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan riil di lapangan.

“Skema tersebut termasuk mendorong fleksibilitas tenor pinjaman, tingkat bunga yang kompetitif, hingga akses informasi yang lebih terbuka melalui program literasi keuangan,” jelas Agus.

Senada dengan OJK, Wakil Ketua Komisi II DPRD Indramayu, Taufiq Hadi Sutrisno, menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan aktif OJK dalam memperkuat sinergi antara lembaga keuangan dan masyarakat tani. Ia menekankan bahwa sektor pertanian merupakan sektor vital di Indramayu, sehingga keberpihakan terhadap petani menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

“Dengan dukungan OJK, kami berharap akses kredit dan pembiayaan bagi petani semakin mudah, terjangkau, dan tepat sasaran. DPRD siap bersinergi untuk mendorong kebijakan serta program yang meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Taufiq.

Ia menambahkan bahwa tantangan petani tidak hanya soal modal, tetapi juga menyangkut rendahnya literasi keuangan dan ketidakpastian harga panen. Oleh karena itu, kehadiran program inklusi keuangan menjadi sangat penting agar petani tidak hanya bisa mengakses dana, tetapi juga mampu mengelola pembiayaan secara sehat dan produktif.

Sebagai salah satu lumbung padi utama di Jawa Barat, sektor pertanian Indramayu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berperan penting dalam rantai pasok pangan regional. Kebutuhan akan pembiayaan yang stabil dinilai mendesak, terutama menghadapi fluktuasi iklim dan harga komoditas yang kerap menekan petani kecil.

“Dengan pemanfaatan pembiayaan produktif yang tepat, petani diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sekaligus memperbaiki kualitas hidup mereka,” pungkas Taufiq.