SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pandawa Fisheries Farm kembali mengadakan pelatihan budidaya ikan dengan teknologi bioflok bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM Provinsi Papua Tengah. Kegiatan berlangsung di Hotel Sari Ciater Subang pada 21–27 September 2025 dan diikuti 45 peserta dari Kabupaten Nabire, Mimika, dan Dogiyai.
Ini merupakan pelatihan kedua setelah program serupa digelar pada tahun 2024 lalu. Jika sebelumnya hanya diikuti 25 orang, kali ini jumlah peserta meningkat hampir dua kali lipat. Pelatihan difokuskan pada penerapan teknologi bioflok yang dinilai efisien, ramah lingkungan, serta mampu meningkatkan produktivitas perikanan.
Owner Pandawa Fisheries Farm, Dian Kustiadi, menuturkan bahwa hasil dari pelatihan pertama cukup menggembirakan. “Dari peserta sebelumnya, sudah ada yang berhasil panen hingga 70 persen. Bahkan beberapa sudah menambah jumlah kolam dari satu menjadi delapan unit,” ujarnya. Dian berharap peserta kali ini juga mampu mengembangkan usaha serupa di daerahnya masing-masing.
Lebih lanjut ia menjelaskan, teknologi bioflok memberi banyak keuntungan, di antaranya efisiensi pakan, penggunaan air yang lebih hemat, serta pengelolaan limbah yang bisa diubah menjadi pakan alami. “Dengan sistem ini, air tidak perlu sering diganti, biosecurity terjaga, dan hasilnya bisa menunjang keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, dan ESDM Provinsi Papua Tengah, Yan Taribaba, yang hadir mewakili Gubernur Papua, menyampaikan apresiasinya. “Kami berharap pelatihan kedua ini bisa lebih berkembang dan menjadikan peserta lebih mandiri, sehingga mampu meningkatkan perekonomian keluarga,” ujarnya.
Antusiasme peserta tampak dalam sesi pembukaan. Olivia Repasi dari Nabire mengaku beruntung bisa mendapatkan kesempatan belajar. “Pelatihan ini menjadi penopang SDM di Papua Tengah. Saya merasa beruntung dan yakin ilmunya akan bermanfaat,” katanya. Hal senada diungkapkan Sila Ancyana Anike Maniawasi yang merasa bangga terpilih dari ribuan pemuda di Papua Tengah. “Saya ingin menjadi pengusaha sukses dan menjadikan ilmu ini sebagai bekal masa depan,” ucapnya.

Peserta lain, Erik Ruwatakarey, menyatakan akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. “Saya bersyukur bisa ikut serta, karena itu saya akan memanfaatkan ilmu ini untuk kepentingan banyak orang,” tuturnya.
Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Subang, di antaranya ASDA II H. Hidayat S.Ag, Letkol CZi Asep Saepudin SE, serta Ketua Kadin Subang Ir. H. Agus Prabanto.
Selama tujuh hari, peserta akan mendapatkan pendampingan intensif mengenai teknik budidaya bioflok. Pihak penyelenggara optimistis program ini mampu mencetak wirausahawan baru di bidang perikanan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Papua Tengah.







