Ragam  

Panduan dan Tata Cara Sholat Idul Fitri

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Setiap umat Muslim yang berniat melaksanakan sholat Idul Fitri harus memahami tata cara pelaksanaannya. Sholat Idul Fitri memiliki tata cara, niat, dan bacaan yang wajib dipahami. Berikut ini adalah panduan lengkapnya.

Hukum dan Anjuran Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri merupakan salah satu anjuran yang sangat penting untuk dilaksanakan pada Hari Raya Idul Fitri, yaitu pada tanggal 1 Syawal. Hukum sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah, yang artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan sejak disyariatkan pada tahun kedua hijriah. Rasulullah SAW sendiri selalu melaksanakan sholat Idul Fitri hingga beliau wafat, dan umat Muslim kini meneruskan tradisi tersebut.

Syarat dan Rukun Sholat Idul Fitri

Secara umum, syarat dan rukun sholat Idul Fitri sama dengan sholat fardhu lima waktu. Namun, terdapat beberapa tambahan teknis yang bersifat sunnah.

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Hijriyah. Waktu pelaksanaannya dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu sholat Dhuhur. Di Indonesia, sholat Idul Fitri biasanya dilakukan sekitar pukul 09.00.

Perbedaan dengan Sholat Idul Adha

Berbeda dengan sholat Idul Adha yang dianjurkan untuk dilakukan segera setelah penyembelihan hewan kurban, sholat Idul Fitri justru disunnahkan untuk diperlambat. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan bagi umat Muslim yang belum membayar zakat fitrah.

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Berikut adalah tata cara sholat Idul Fitri:

  1. Melafalkan niat di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Berikut lafal niatnya,

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Arab latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini” (imaaman/ma’muuman) lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

  1. Melafalkan takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa.
  2. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

  1. Membaca Surat Al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A’lâ.
  2. Ruku’ seperti pada sholat Fardhu
  3. Sujud seperti pada sholat Fardhu
  4. Duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
  5. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan yang telah disebutkan di atas.
  6. Kemudian baca Surat al-Fatihah, lalu Surat al-Ghâsyiyah
  7. Selanjutnya ruku’ hingga salam seperti sholat biasa.
  8. Terakhir, setelah salam dengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung. Poin ini khusus untuk pelaksanaan secara berjamaah.

Nah, itulah penjelasan tentang tata cara sholat Idul Fitri. Selamat menunaikan sholat Id Idul Fitr

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini