JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Sebanyak 76 pelajar dari 38 provinsi Indonesia resmi dikukuhkan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta, pada Sabtu (16/8/2025), sehari menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Pengukuhan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi para pelajar terpilih. Mereka akan menjalankan tugas mulia mengibarkan dan menurunkan Sang Saka Merah Putih dalam upacara kenegaraan, yang terbagi dalam dua tim besar: tim pagi saat Upacara Detik-Detik Proklamasi dan tim sore pada Upacara Penurunan Bendera.
Lencana dan Kendit, Simbol Tanggung Jawab
Sebelum mengemban amanat bersejarah itu, para anggota menerima Lencana Merah Putih Garuda yang disematkan secara simbolis sebagai tanda resmi pengukuhan. Lencana tersebut menjadi pengingat akan tanggung jawab besar yang mereka emban.
Bagi petugas yang memimpin upacara, dikenakan kendit atau sabuk kain yang sarat makna. Pada masa lampau, kendit melambangkan seorang ksatria yang setia kepada kerajaan. Filosofi ini diharapkan menjiwai para anggota Paskibraka dalam berpikir, berkata, dan bertindak.
Mengutip Kompas.com, kendit yang digunakan Paskibraka hadir dalam berbagai warna dan motif. Setiap kendit dihiasi rantai bulat dan belah ketupat bertuliskan “Pandu Indonesia Ber-Pancasila,” yang mencerminkan komitmen generasi muda menjaga nilai luhur bangsa.
Adapun warna kendit memiliki arti tersendiri:
- Hijau: Latihan Perintis/Pemula Pemuda
- Merah: Latihan Pemuka Pemuda
- Cokelat: Latihan Penuntun Pemuda
- Kuning: Latihan Pendamping Pemuda
- Ungu: Latihan Penatar Kepemudaan
- Abu-abu: Latihan Penaya Kepemudaan
Honor dan Apresiasi
Selain kebanggaan dan kehormatan, para anggota Paskibraka juga menerima honor selama masa pelatihan. Besaran honor bervariasi, tergantung lokasi latihan:
- Pelatihan di Cibubur, Jawa Barat: Rp150.000 per hari
- Pelatihan di Lemhanas RI, Jakarta: Rp180.000 per hari
Dengan pelatihan selama 30 hari, total honor yang diterima mencapai sekitar Rp4.470.000.
Tak hanya itu, dukungan juga datang dari sejumlah perusahaan BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, dan Pegadaian, yang memberikan fasilitas serta bantuan tambahan bagi para anggota.
Sementara di tingkat daerah, honor menyesuaikan kebijakan pemerintah setempat. Misalnya, di Kabupaten Banyuwangi, anggota Paskibraka menerima Rp50.000 per hari. Di Kabupaten Madiun, honor lebih bervariasi, yakni Rp75.000 bagi tim pengibar bendera dan Rp200.000 bagi petugas komando serta perwira upacara.
Lebih dari Sekadar Seremonial
Lencana dan kendit yang dikenakan para anggota bukan hanya atribut upacara, tetapi juga simbol kesetiaan, keberanian, dan jiwa ksatria. Dengan bekal nilai itu, Paskibraka diharapkan tidak hanya menjalankan tugas sekali dalam setahun, melainkan juga menjadi teladan generasi muda dalam kehidupan sehari-hari.





